MUTHIATHEEXPLORER

Part Time Traveler, Full Time Planner
Follow Me

Day 4: Hongkong - Macau - Shenzhen: China Darataaaaan Wo Men Zou Baaa (150816)



By  Muthia Prima     October 01, 2016    Labels:,,,, 

GOES TO SHENZHEN - LUO HU PORT

How to get there:

Naik MTR dari East Tsim SHa Tsui St lalu transit di Hung Hom
Dari Hung Hom naik MTR tujuan Lo Wu (Jangan sampe salah naik. Bisa Bahaya)

Shenzhen adalah salah satu kota besar di Guangdong Province, People's Republic of China. Kebetulan Shenzhen ini berbatasan langsung dengan Hong Kong. Untuk menuju ke sana, cukup dengan naik MTR ke Lo Wu Station. Gampang menuju kesana bukan berarti kita bisa seenaknya masuk ke Shenzhen. Shenzhen hitungannya udah beda negara sama Hong Kong karena terletak di Mainland (China daratan). Artinya kita harus melewati proses imigrasi sebelum masuk sana. Bagi Indonesian Passport holder, kita bisa ngajuin VoA untuk masuk kota Shenzhen (ga bisa ke kota lainnya walaupun sama-sama di China).

VoA singkatan dari Visa On Arrival. Sesuai namanya tentunya proses untuk mendapatkan visa tersebut dilakukan secara on the spot. Dengan VoA, kita dikasih waktu maksimal 5 hari untuk menjelajah Shenzhen. Jika kalian ingin lebih lama di Shenzhen berarti harus urus Visa China. Dengan Visa China, tentunya bisa menjelajah Beijing, Shanghai dan kota lainnya. 

Berdasarkan berita yang gue baca, VoA Shenzhen tidak berlaku lagi untuk Indonesian passport holder per 1 agustus 2016 dikarenakan banyak penyalahgunaan. Hadeeeeuuuuh WNI oh WNI terkenal banget sih nyalah gunain visa trus jadi imigran gelap. Miris. desperate2 onion head
Namun, Alhamdulillah dapet kabar baik lagi, ternyata pembekuannya udah dibuka per September 2016 ini. Turut bahagia jadi yang mau kesana ga perlu repot urus Visa.crying1 onion head 

Biaya VoA sebesar 168 RMB (RMB atau renminbi adalah nama lain dari China Yuan). Jika kita masuk Shenzhen dari Hong Kong, satu-satunya port tempat mengurus VoA adalah Luo Hu Port. Ada banyak port untuk bisa masuk ke Mainland. Tapi hanya Luo Hu yang melayani VoA. Makanya tadi gue bilang JANGAN SAMPAI SALAH NAIK MTR. Dari Hung Hom ada juga MTR yang ke Lok Ma Chaw. Jika temen-temen turun disini maka akan ribet urusannya. 

Jalur HANYA SATU ARAH. Jika terlanjur sampai di Stasiun ini maka temen-temen sebaiknya menghubungi petugas/polisi di sana. Karena kalian sudah terlanjur keluar Hong Kong tapi tidak akan bisa melewati imigrasi China soalnya tidak punya Visa. Lain cerita ya kalo punya Visa China. Trus kenapa harus butuh bantuan petugas keamanan? Soalnya untuk balik ke Hongkong, kita harus masuk dulu ke China, abis itu baru keluar lagi untuk menuju Hong Kong. Yap karena efek jalur searah itu. Arrival hall dan Departure hallnya ada di tempat yang berbeda.

Gue berdua ga salah naik MTR sih. Tapi, ada suatu hal yang bikin kita berdua nyaris terjebak di perbatasan Hong Kong - Shenzhen. Oke begini ceritanya:

Kita naik MTR dari East Tsim Sha Tsui dan transit di Hung Hom.

Masalah terjadi di Luo Hu Port. Kita nyaris terjebak di perbatasan itu guys. Ga kebayang gimana kalo kita ga bisa keluar dari sana. Kebetulan kita berdua anaknya memang terlalu bersemangat. Jadi jam 6an gitu udah keluar. Kita dari Jakarta memang ga bawa RMB. Rencananya sih nuker di Chungking Mansion karena banyak Money Changer juga. Trus berdasarkan info yang gue dapet dari blog orang kalo di port VoA ada Money Changer. So, gue berdua ga gitu khawatir dong walaupun belum nuker RMB. Dengan semangat 45 langsung cus ke Lo Wu - Luo Hu port.cute2 onion head

Selain ada Money Changer, katanya kalo misal ga dapet VoA, yaudah balik lagi aja ke Hong Kong. Paling cuma rugi dikit di ongkos doang. Omaigat jangan sampe kayak gini guys. Balik ke Hong Kong ga semudah yang lo bayangin. Lagi dan lagi JALUR CUMA SEARAH

Gue berdua sampai di Lo Wu station. Trus kita jalan mengikuti keramaian karna semua orang yang kesini pasti mau masuk Mainland. Kita ikuti langkah orang-orang sampai ketemu Imigrasi keluar Hong Kong. Keluar Hong Kong belum otomatis masuk ke China lho. Kita harus melewati Imigrasi China sebelum masuk. Tapi sebelumnya kita harus urus VoA dulu.
Port VoA ada di Lantai 2. Di deket kantor urus VoAnya kita ga melihat tanda-tanda adanya Money Changer sedangkan untuk urus VoA MEREKA TIDAK MENERIMA DUIT CASH SELAIN RMB. Kita pun turun lagi dan nanya ke petugas sekitar. Gila ga ada yang ngerti apa yang kita omongin. Bukan karna kitanya bego Bahasa Inggris tapi merekanya ga ada satupun yang paham Bahasa Inggris. Even petugas imigrasi sekalipun. Kita nanya Money Changer, si Bapaknya jawab "24". Apanya coba yang 24. Sumpah gue frustasi banget pas disini. Apalagi setelah tau JALUR SATU ARAH. Jadi balik ke Hong Kong pun kita ga bisa kecuali lewatin dulu tuh imigrasi China. Status kita secara administratif udah keluar dari Hong Kong. Kita bener-bener semacam terlunta-lunta ga jelas disini. Well, untuk beberapa menit sih. Tapi di saat kayak gitu, itu lamanya minta ampun udah berasa berjam-jam.

Gue dan Mpok memutuskan naik lagi ke Lantai 2. Pas naik ga sengaja liat orang Indonesia (denger dia ngomong). Dia sama ibunya. Gue udah hopeless dan bilang ke mpok, gimana kalau kita minta bantuan si Mba itu. Pinjem duit RMB nya ntar lewat dari imigrasi kita ganti. Gue semacem yakin gitu di luar ada Money Changer. Kata si mpok, wah kayaknya ga mungkin apalagi kita orang yang ga dikenal trus ujug-ujug minjem duit di negara orang lagi. Iya juga sih, kalo gue digituin mungkin gue juga ga berani (mau) minjemin. Gue depresi ga tau harus berbuat apa. Nyaris nangis kebayang gue berdua bakal ga bisa keluar dari tempat inidepressed1 onion head

Sampai akhirnyaaaa keajaiban dateng. Si Mpok ngelihat kalau VoA nya bisa dibayar dengan kartu yang berlogo Visa ataupun MasterCard. Gue waktu itu memang ga (belum) punya CC. Dan untungnya debit gue adalah Mandiri. Sebelum kesini ntah kenapa gue pingin aja bikin rekening mandiri. Sebelumnya gue punyanya Mandiri Syariah dan BCA. Dua-duanya ga ada logo Visa / MC nya. desperate2 onion head

Gue masih agak kurang yakin mereka nerima debit. Bisa jadi kartu yang dimaksud adalah Credit Card. Gue dan mpok setelah ngisi form memberanikan diri ambil antrian. Pas dipanggil dan disuruh bayar, gue serahin debit gue. Fiuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhh bisaaaaaaaaaaaa guyyyyyyssssss~~~

Alhamdulillaaaaah bangeeeeeeeeeet Ya Allaaaaaah. Ada jalan dibalik kesempitan ini. Gue percaya ini adalah salah satu efek dari kita ga pernah ninggalin sholat sekalipun walaupun harus sholat di parkiran mobil, pintu exit, dan diliatin bahkan difotoin orang-orang. crying2 onion head

Akhirnyaaaaaaaaaaaaa kita bisa masuk Shenzhen. Girang dan terharunya bukan main.
Shenzhen VoA

Semenjak kejadian ini gue mutusin buat bikin CC. Ternyata CC gunanya bukan cuma buat ngutang doang. Walaupun ini bisa debit, gue akhirnya menyadari betapa bergunanya CC. Apalagi kalo lo hobby traveling ke luar negri. Buat booking hostel (ga semua) atau beli tiket pesawat maskapai lokalnya pasti cuma bisa bayar pakai CC.

Satu hal lagi yang perlu gue ingetin adalah: JANGAN COBA-COBA ISENG KE LUO HU PORT. INI GA CUMA RUGI DI ONGKOS DOANG. BISA RIBET URUSANNYA KALAU TERNYATA GA DAPET VOA. OLEH KARENA ITU, PASTIIN JUGA VOA NYA BUKA KALO GA MAU KEJEBAK DI SANA. BIASANYA VOA PORT TUTUP DI HARI LIBUR / HARI BESAR CHINA.

Fiuuuuuh saaatnyaaaaaa ngebolaaaang di negri semilyar umat iniiii~~~~~ GO GO GOOOO
cheer3 onion head  

About Muthia Prima

Muthia's here. Conquering the world is one of my greatest dream. That's why I decided to create this (travel) blog to share my fantastic experiences. I would be happy if my post useful for all of you who share the same dream with me; explore and travel around the world :D Anw, Thanks for coming here. ^_^ "Don't call it a dream. Call it a plan!" -Cheers- IG: @cimuuuuut FB: Muthia Prima

No comments:

Post a Comment