MUTHIATHEEXPLORER

Part Time Traveler, Full Time Planner
Follow Me

Day 5 - 23 Jan 17: Last Day in Bangkok - Nyaris Kena Scam



By  Muthia Prima     February 05, 2017    Labels:,,,,, 

Liburan akan segera berakhir. Ga berasa hari ini ternyata hari terakhir kita di Bangkok yang artinya besok kita sudah harus kembali ke dunia nyata. Banting tulang ngumpulin pundi-pundi buat jalan-jalan lagii~~victory onion head


Wat Pho
How to get there?
Naik BTS turun di Saphan Taksin Exit 2.
Jalan menuju Sathorn Pier, dan naik Chao Phraya Boat (Flag Orange)
Turun di N9 (Grand Palace)
Fare: 15 THB (Bayar di boat. Ada keneknya)
HTM Wat Pho: 100 THB





Di hari terakhir ini, kita hanya akan muter-muter keliling Bangkok karena malemnya kita harus terbang kembali ke Jakarta. Destinasi utama kita hari ini yaitu Grand Palace dan Wat Pho. Sengaja ga sengaja sih meletakkan tempat ini di hari terakhir. Niatnya biar bisa explore dari pagi. Soalnya denger-denger kabar kalau antriannya kayak antrian di Kanim Jaksel. Ditambah lagi Grand Palace yang hanya buka stengah hari karna Thailand masih dalam masa berkabung. 

Dan ternyata kita merencanakan keputusan yang tepat. Grand Palace official mulai beroperasi normal lagi di hari ini. cheer1 onion head 

Pagi-pagi kita pun mengeluarkan barang dari kamar. Membawanya menuju storage yang ada di lantai bawah. Yaps sudah saatnya kita check out dari hostel super kece ini. Setelah beres nyimpen barang, kita mencoba untuk memesan Uber dan GrabCar. Dari hostel ke Grand Palace sebenernya ga begitu jauh. Bisa ditempuh lewat darat. Dari sekian kali percobaan mesen uber, akhirnya GrabCar lah yang mau nerima kita. Fare-nya 70 THB (mobil dengan kapasitas untuk 3 penumpang kayaknya. Di Bangkok, kebanyakan mobilnya sedan atau segede yaris). Kita menunggu mobilnya datang. Sengaja cuma baru pesen 1. Mau lihat kapasitas mobilnya. Kali aja muat 6 orang. *hahaha ngarep demi irit*. 

Mobil yang ditunggu tak kunjung datang. Gue pun chat drivernya. Kebetulan emang order pakai hp sendiri. 

Gue: We are waiting in front of Restiny Hostel *trus kasih alamat*
Driver: Traffic *plus tulisan cacing*
Gue: Oooo..so may I cancel this order?
Driver: Not speak english *lah ini apa? hahaha xDD
Gue: *cari tulisan cancel versi cacing di gugel translet*
Driver: *bales tulisan cacing doang yang setelah gue paste ke gugel translet artinya Cancelled. Fiuuuuuuuh

Batal sudah rencana kita untuk naik mobil ke Grand Palace. Terpaksa harus nyebrang Chao Phraya lagi. Berhubung hari ini kita akan menggunakan BTS seharian, kita pun beli One Day Pass lagi.

One Day Pass

Kita pun naik BTS menuju Saphan Taksin. Hari itu merasa agak-agak salah kostum karena semua orang termasuk orang kantoran, pakaiannya hitam-hitam semua. Kalo ga item, biru donker. Kita doang yang berwarna. Eh kita ber-5 deng. Salah satu diantara kita ada warga lokal yang menyelundup. Dia adalah si C.  uhuhuh onion head 




Setelah menyebrang naik Chao Phraya boat, sampailah kita di N9. Keluar dermaga akan langsung disambut sama pasar dan Grand Palace ada di depan pasar tersebut. Benar saja ternyata antrian sudah super mengular. Padahal saat itu baru pukul 9:00.

Kita pun ikut antri di sana. Di sekeliling Grand Palace, dipadati oleh orang-orang berbaju hitam yang katanya lagi berdoa memperingati 100 hari kematian Raja. 

Di antrian inilah bermulai kisah "Nyaris kena scam"-nya kita.
Tiba-tiba kita didatengin seorang pria paruh baya berbaju hitam. Di bajunya ini tertulis "Grand Palace". Dia juga berbahasa inggris lumayan bisa dimengerti.

Penipu: Hello...do you have a ticket?
Kita: *otomatis jawab belum. Kan ini mau ngantri buat beli.
Penipu: Oooo...you must have a ticket. If no, you come back here at 11.00. Now, can't. If you book via phone yesterday, you can. If no, can't. *dia berulang-ulang ngomong ini*
Kita: Hoooo...why?
Penipu: Thai people pray today for King. So, you must book yesterday via phone to see. Not? then can't
Kita: *dengan polosnya percaya*. Okay, we just need to go to Wat Pho first.
Penipu: Oh Wat Pho also can't. You come back at 11.00. Are you from Indonesia?
Kita: *dengan bahagianya jawab iya*
Penipu: You are lucky. Today 100 days of King's death. You go with Thai Boat tour and come back again at 11.00. It's free
Kita: *tertarik karna free*
Penipu: You can see floating market and blablablalabbalbala *dan kita makin tertarik*
Kita: How to get there?
Penipu: Tuk tuk. You say to driver you want to go to Thai Boat Tour. They know
Kita: *tanya harga tuk tuk*
Penipu: 10 THB (4000 perak) 1 person.
Kita: *semakin tertarik lagi karna murah banget. Soalnya kita pernah nanya kalau naik tuk-tuk itu mahal*
Penipu: Are you study? *hahahaha maksudnya student
Kita: *dengan polosnya jawab gak*
Penipu: Oh just say you are study. They give discount *ga sadar mulai ga sinkron kata-katanya. padahal tadi bilangnya gratis*. 
You say no study, so expensive *hahaha transletan: bakalan dikasih harga mahal kalo bukan student
Kita: Do we need to show our student ID?
Penipu: No. *udah lumayan agak mulai sadar kalo ada yang aneh

Setelah lama ngobrol, temen gue Si A nyeletuk: "Wah jangan-jangan doi mo minta bayaran nih".
Seolah-olah mengerti, Si Penipu semacem menjawab pertanyaan kita.

Penipu: I don't need money. I work in the Grand Palace for a long time. blblbalbalbalbla *dia bilang demi Raja dan Buddha.
Kita: *percaya aja karna udah bawa-bawa Raja dan Buddha. Trus dia kayaknya juga baik 

Karena kita setuju untuk mo ikut saran dia, dia pun bantuin buat nyetop tuk tuk pertama. Tapi gagal (karna bukan temannya ternyata). Barulah di tuk-tuk kedua dia berhasil nyetop.

Oya sebelum dapet tuk tuk kita sempet foto dulu sama Penipu ulung ini:

Foto Muthia Prima.
Penipu 1

Dia pun bilang ke abang-abang tuk tuk kalo kita mau ke Thai Boat. Tapi abis itu dia ngomong pake bahasa Thailand. Kita masih belum (terlalu) curiga. Barulah pas naik, gue melihat gelagatnya yang mencurigakan. Dia bisik-bisik trus melirik kita. Sebelum tuk tuk jalan, dia masih sempet ngingetin jangan lupa bilang "I am Student" biar nanti dikasih diskon pelajar jadi 500 THB. Mendengar 500 THB, kita pun jadi males. Tadi katanya gratis padahal. Yaudahlah, mumpung udah di tuk-tuk, kita nikmati dulu perjalanannya.

Fyi, kita di tuk tuk empet-empetan berenam. Hahahaha. Udah kayak sarden. Tak lupa selfie sukaesih sama abang sopir tuk-tuk.

Foto Muthia Prima.
Ga sadar kalo lagi dalam perangkap. Bersama Penipu 2

Di tuk tuk, gue iseng nyeletuk, "Jangan-jangan kita lagi kena scam". Si B pun bales: "Wah bener...Jangan-jangaaaaaan" sambil ketawa bareng. Hahahah masih bahagia karna yang penting Tuk Tuk udah unlocked.cheer2 onion head 

Tawa kita lenyap saat tuk tuk ini belok kanan. Membawa kita ke gang sempit, bukan ke dermaga, sepi, di pinggirnya cuma ada mobil pick up dan di ujung gang udah menunggu sekomplotan Mafia dengan badan yang lumayan keker. Barulah mulai panik. Udah ga bisa berpikir normal terutama gue. Takut kita diapa-apain. Gue istighfar sepanjang jalan sebelum tuk tuk bener-bener berhenti. Dia bener-bener berhentiin kita di depan gerombolan si berat itu. Ya Allaaaaah lindungilah kami....desperate2 onion head 

Alhamdulillah Allah masih sayang sama kita. Mereka untungnya ga maksa dan ngelepasin saat kita bilang kalau berubah pikiran dan mau keliling dulu di sini. Ntar balik lagi. Agak heran juga kenapa bisa dilepasin. Ternyata eh ternyata, di belakang kita udah ada sekelompok turis tak berdosa yang datang. Calon korban berikutnya. Kalau mereka maksa takut ntar yang baru dateng curiga kali ya. Akhirnya di lepasin. Kita pun jalan (setengah berlari) ke arah jalan besar. Duh syukurlah selamat dari para penipu itu. Semoga turis di belakang kita bisa selamat juga.

Ternyata ada untungnya juga kita jadi korban percobaan scam. Kita semacem dianter ke Wat Pho. Gang sepi itu terletak tidak begitu jauh dari Wat Pho. Dengan 10 THB kita bisa sampe Wat Pho tanpa harus berjalan di tengah panas teriknya Bangkok saat itu. cute2 onion head 

Kita pun masuk dan beli tiket Wat Pho. Baru bener-bener sadar saat lihat jam. Waktu masih menunjukkan pukul 10.00 dan Wat Pho buka. Oh Shit! Berarti Grand Palace yang baru buka jam 11.00 itu cuma akal-akalan penipu licik itu. Hahahaha. 

Info: GRAND PALACE dan WAT PHO BUKA SETIAP HARI DARI JAM 8:00 - 18:00. Ga ada acara pake baru buka untuk umum jam 11. 

Kebetulan dia momennya pas banget. 100 hari kematian raja jadi orang Thai harus doa dulu. Jam 11 buat umum. Makanya kita percaya gitu aja. Well~ mungkin kita yang terlalu polos. Besok-besok harus belajar lebih cuek terhadap orang yang tak dikenal. Kayak bule-bule. Ga boleh terlalu ramah kayak orang Indonesia. Noted!









Grand Palace
How to get there?
Jalan kaki dari Wat Pho.
Grand Palace ada di sebelah Wat Pho.
HTM Wat Pho: 500 THB

Hi~~ kita kembali ke tempat bermulanya kisah tipu-menipu. Untunglah hari ini mulai beroperasi normal. Kalau cuma buka setengah hari bisa gue sumpah-sumpahin itu penipu. 

Kita jalan kaki dari Wat Pho. 





Kita jalan mengelilingi Grand Palace. Hahahah kita salah belok. Harusnya ga harus keliling-keliling kayak gini. Harusnya cukup lurus dari Wat Pho ke tempat antrian kita ketemu Penipu. Ini kita malah belok kanan dari Wat Pho yang ujungn-ujungnya malah sukses bikin kita muterin Grand Palace dari luar. sweating onion head 

Kawasan Grand Palace merupakan kawasan yang steril. Jadi untuk memasukinya, pemeriksaannya lumayan ketat dan disuruh nunjukin pasport juga. 

info onion headJangan lupa selalu bawa passport kemana-mana.

Ternyata pengunjung luar biasa rame di dalam Grand Palace. Kita masih antri di luar. Masih menunggu giliran untuk masuk ke dalam. Kebetulan pas banget saat kita antri ada prosesi semacam upacara pergantian penjaga. Jadi harus sabar menunggu.
Selama menunggu untungnya ada hiburan. Bapak-bapak petugas yang jaga di pintu masuk ngasih pengarahan ke pengunjung yang antri.

"People in go to the out then you people out go to the in"

Hahahahah kita ngakak denger Si Bapak ngomong. Kebetulan kita persis di depannya. Dia pun senyum karna sadar kali kalo bahasanya luar biasa. Tapi ga bisa disalahin juga sih. Inti komunikasi kan biar lawan bicara paham. Dan ini kita super paham maksud Si Bapak apaan. Cool. Hahaha victory onion head *beraninya ngetawain doang. Padahal bahasa inggris sendiri belum tentu bener. xDDD

Tibalah giliran kita buat masuk ke kawasan Grand Palace yang sesungguhnya. Saking gedenya sampe bingung beli tiket dimana. Ujung-ujungnya kita ga jadi beli tiket karna menemukan kawasan yang instagramable tanpa harus beli tiket. Jadilah kita cuma foto-foto di sekitaran sana. Udah ga sanggup juga keliling-keliling pagoda yang notabene juga mirip-mirip di cuaca sepanas ini. Yang penting kita bisa foto di landmarknya.
Wat Pho di Buddha tidurnya. Grand Palace di Pagoda kuningnya.



Dan duit 500 THB jatah buat beli tiket ini bisa buat tambahan shopping yeyeyeyeye~cheer3 onion head

Jam udah menunjukkan pukul 13.00. Perut juga udah miskol miskol minta makan. Kita pun langsung terbayang makan siang di Resto Ibu-Ibu Malaysia di Soi 7. Tanpa pikir panjang langsung jalan ke dermaga dan menuju kesana. 

Oya di jalan juga sempet beli jus mangga super enak. Bener-bener bukan sekedar jus tapi sari mangganya. Mungkin kalau ditanya apa yang lo suka dari Thailand, gue bakal jawab: Buah-buahannya. Jambunya manis, sampai mangga pun manis banget cheer2 onion head 

Jus Mangga

Alhamdulillah kali ini kita tak sia-sia datang ke Resto Ibu-Ibu itu. Restonya buka dan wajah kita ternyata ingat-able. Si Ibunya langsung notice. Seperti biasa tak lupa mesen Tom Yum dan tentunya apapun makanannya minumannya tetep Es Thai Tea. Sementara makanan dibikinin, ada yang bertugas beli Pad Thai di luar demi terunlockednya semua makanan Thailand. 

Pad Thai

Makanan pun datang. Kita makan dengan lahap. Seneng banget ketemu nasi lagi. Karna Mesjid deket dari sini, kita pun sholat di sana. Sehabis sholat, balik ke hostel untuk menjemput barang. Tadinya kita cuma bawa 1 ransel, sekarang masing-masing ada tentengan. Hihihii. Itupun masih mau lanjut shopping lagi habis ini. waiting onion head 

Resepsionis hostel sampe gemes ama kita gegara masih mau jalan lagi bukannya langsung ke airport. Oya udah jam 4 sore soalnya dan pesawat kita pukul 20:55. Target awalnya jam 6 udah harus di airport, namun karna udah check in online, jadinya dimundurin pukul 7 malem. 

Mengingat barang bawaan yang banyak, kayaknya ga sanggup buat naik BTS. Turun tangganya sih sebenernya. Akhirnya kita memutuskan untuk naik taksi ke MBK. Tulisannya sih Taxi Meter tapi pas udah naik, sopirnya pura-pura Argonya rusak. Heol~~ Tapi untungnya dia masih ngasih harga dalam taraf wajar. 60 THB (24 rebu). Jalanan lumayan macet tapi lancar. Dalam 15 menit, kita sampai di MBK.

Kali ini kita misah-misah karna udah dikejer waktu. Gue dan Si B, temen berpaspor 24 halaman langsung menuju lantai 5. Masih ada souvenir yang harus dibeli. Niatnya sih cuma beli 2 barang doang eh ujung-ujungnya karna duit masih banyak di tangan malah kalap. Duit 1000an THB lebih ludes dalam 5 menit saja. Wah kalau ada uang kaget mah bisa banget nih kita ikut. Ga bakalan kebingungan beli barang-barang. Bahkan saking kalapnya gue, ga sadar kalo masih butuh ongkos bus ke airport. Ujung-ujungnya malah ngutang sama Si D, Bank berjalan kita. Kalo ada yang kekurangan duit di antara kita, tinggal sebut nama D 3 kali. Hahahaha cheer1 onion head

Sekitar pukul 17:30, kita cus ke Mo Chit. Yap untuk naik bus A1 kita harus naik dari Mo Chit.

Bus A1 (Mo Chit - DMK)
How to get there?
Naik BTS turun di Mo Chit Exit 3.
Haltenya tepat pas kita keluar dari exit 3.
Ongkos: 30 THB

Kita menunggu bus A1 di halte. Lumayan lama sih nungguinnya dan orang yang antri juga rame. Untunglah pas bus datang, kita bisa masuk dan dapat duduk. Karna tujuan akhir bus ini adalah airport, jadi ga usah khawatir bakalan nyasar dan kelewat. Sekitar 1 jam-an, kita pun akhirnya sampai di airport.

Lagi-lagi dibikin kaget sama airportnya. Bukan karna jelek tapi lebih bagus dibandingin pas kita nyampe. Sempet kepikiran apa kita nyasar ke Suvharnabhumi? xDDD Abisnya berbanding terbalik sama Arrival Hallnya. 

Karna udah check in, jadi kita pun tinggal nyetak Boarding Pass di mesin Self Check In Air Asia. Proses ngeprint boarding pass tidak berjalan mulus pada awalnya. Barcodenya ga kebaca. Kita pun melapor ke petugas. Mereka menyuruh kita buat antri kayak check in normal. Padahal tujuan check in online kan biar ga antri. Ini malah suruh antri lagi. Lagian kita juga mau jauh-jauh dari counter check in, ada yang takut bagasinya overweight. Hihihihi maklum ga beli bagasi.

Berhubung masih penasaran buat ngeprint boarding pass, gue pun ngirim ulang barcode. Kali ini bukan ke email tapi SMS. Ampe buka dompet lagi ngeliat nomor simcard Thailand. Kebetulan kan lagi pake nomor sini. Akhirnya barcode berhasil dikirim lewat SMS. Di SMS tersebut nantinya akan ada link lagi. Ternyata barcode yang kebaca di mesin itu adalah barcode dari link ini. Fiuuuuuuuuuh berhasil juga nyetak boarding pass tanpa harus ketemu petugas check in. Yeaaaaay dan barang kita pun aman. Walau lebih-lebih dikit tapi ga ketauan. cheer3 onion head 

Hiks, sudah saatnya kita berpisah dengan Thailand, dan dengen temen kita Si E. Kita berlima langsung menuju Jakarta sedangkan dia harus transit dulu di KL sebelum melanjutkan penerbangan ke Banda Aceh. Karna beda flight, artinya kita juga beda gate. Kita pun berpisah dan menunggu di gate masing-masing. 

info onion headDi dalem gate ini ada dispenser. Yaps, dispenser instead of tap water. Dan untuk toilet, toiletnya kering. Jangan lupa selalu siap sedia tissue basah.

Pukul 9 malem, kita pun terbang ke Jakarta. Gue langsung tertidur as soon as duduk di pesawat. Sepanjang penerbangan bener-bener tidur pules. Sekitar 30 menit sebelum landing baru kebangun. Dan tahukah anda apa yang gue liat? Ternyata gue duduk di sebelah pasangan gay *no offense* 

HEOOOOL WAENNYEOOOOOOL OMAIGAAAAAT MERLIN'S BEARD. Semua ekspresi kaget membuncah di dalem hati. Bangun bangun yang gue liat malah 2 orang pria saling main tulis-tulis kata-kata gitu di paha satu sama lain. Trus kayak bermanja-manja ria dan saling nyolek. Astagaaaaaa. Toloooooong gue pengen menjauh dari sana. Untunglah gue terselamatkan oleh pesawat yang udah landing dengan selamat di Soetta. Udah ga sabar pengen turun. bye2 onion head 

Setelah perjalanan yang super seru dan menegangkan, akhirnya 24 Januari 2017 pukul 00:30, kita kembali menginjakkan kaki di tanah air tercinta. Yeaaaaaaaay we're home~~~

Semuanya UNLOCKED. Termasuk makanannya.
  • Thai Tea
  • Tom Yum
  • Pad Thai
  • Mango Sticky Rice
  • Halal Street Food 

Itulah kisah perjalanan gue dan temen-temen kali ini. Semoga yang lagi sedih bisa terhibur, yang lagi butuh informasi, bisa dapet tambahan referensi dari tulisan ini. Bye byeeee~~~ nantikan cerita perjalanan gue selanjutnya. Tentunya di destinasi dan negara yang berbeda.

Annyeeeeeong~~~ bye1 onion head
eh salah...

Khop Khun Khaaaa~~~cheer1 onion head 

Cheers,
victory onion head 
Muthia

About Muthia Prima

Muthia's here. Conquering the world is one of my greatest dream. That's why I decided to create this (travel) blog to share my fantastic experiences. I would be happy if my post useful for all of you who share the same dream with me; explore and travel around the world :D Anw, Thanks for coming here. ^_^ "Don't call it a dream. Call it a plan!" -Cheers- IG: @cimuuuuut FB: Muthia Prima

No comments:

Post a Comment