"Teng tong teng... Teng tong teng"

Bunyi alarm HP sukses membangun gue dari tidur yang super nyenyak. Hal yang pertama gue lakukan adalah wudhu dan menunaikan sholat Subuh. Untunglah yang lain masih tertidur nyenyak jadi gue bisa sholat dengan tenang. 

Sehabis sholat gue langsung mandi dan bersiap-siap untuk melanjutkan petualangan seorang diri. Berhubung akan lanjut ke Seoul sore harinya, gue pun langsung membawa barang-barang untuk dititipkan di locker yang ada di station. Sebenernya bisa dititipin di Kimchee GH ini sih. Namun, resepsionisnya baru buka pukul 9.00 which is terlalu siang buat ditunggu. 

HOW TO GET THERE:

Biar perjalanan tenang dan ga rempong, jadi barang-barang gue titipin di locker station. Harga untuk penitipan barang di locker adalah 5000 KRW untuk sekali tutup sampai dibuka kembali. 

Setelah barang dititipkan, jangan lupa beli One Day Pass Busan seharga 5000 KRW di vending machine. Lumayan banget lho seharian bisa unlimited ride subway dengan ODP ini. Kalau pakai T-Money, sekali jalan bisa 1300-1500 sendiri. 

Buat kalian yang butuh tukeran duit, bisa ditukar di mesin ini.

HOW TO GET THERE:

Sebelum naik Bus, gue menyempatkan diri terlebih dahulu untuk membeli tiket KTX di Busan (Train) Station. Dari Exit 10, kalau mau ke station tinggal jalan ke lurus karena train station ada di seberang subway station-nya.

Setelah berhasil beli tiket balik, barulah gue melanjutkan perjalanan ke Oryukdo Skywalk. Tujuannya adalah biar gue bisa mengkondisikan itinerary yang akan dijalani. Biar semuanya efisien, ga tergesa-gesa dan tau kapan harus balik ke stasiun untuk melanjutkan perjalanan ke Seoul. 

Di shelter, gue duduk menunggu bus. Saat itu shelter lumayan dipenuhi oleh warga sekitar. Walaupun masih pagi dan dingin banget ternyata warga Busan udah ramai beraktivitas. 

Akhirnya sekitar 10 menit, bus 27 yang gue tunggu pun datang. Dengan semangat dan muka sumringah gue menaiki bus tersebut. Tak lupa untuk tap T-Money di mesin dekat "Kisa Ajusshi" (Bapak Supir). 

Perjalanan menuju Oryukdo Skywalk ini ternyata lumayan jauh. Sekitar 30 menit barulah sampai di shelter terakhir yaitu SKView Humun. Sebelumnya sempat confuse sih harus turun di mana soalnya ada shelter yang namanya Oryukdo something. Untung gue sempet nanya sama Ajumma yang ada di bus. 

Muthia  : 아줌마~ 실례합니다. 오륙도 스카이워크 가려면 어디로 내리면 됄까요?

                (Ajumma...maaf numpang tanya. Kalau mau ke Oryukdo Skywalk, turun di mana ya?)

Ajumma: 스카이워크 가는구나. 마지막 정류장 SKView 후문 내려야돼. 이번 정류장의 그 담은.

                (Oh kamu mau ke Skywalk. Turun di SKView Humun. Shelter terakhir. Setelah shelter ini)

 Pokoknya kalau bingung dalam perjalanan, jangan segan, jangan malu untuk bertanya. 

Yeaaaay finally sampe juga. Oryukdo Skywaaaaaaaaaaaaalk~ 

Masih sepiiiii banget. 

Gue langsung menuju skywalk-nya. Di sini kita diwajibkan untuk memakai cover sepatu yang udah disediakan, dan tas juga harus dititipin ke petugas jaga.

Awalnya gue agak meremehkan Skywalk ini. Dalam hati bilang "Ah gini doang" sambil berjalan ke tengah. Eh ternyata belum sampai di tengah, lutut udah gemeteran aja. Hahahahah. Buat orang yang takut tinggi macem gue ini bener-bener serem banget ternyata. Soalnya lantainya kan transparan. Jadilah gue jalan di pinggir sambil megangin pegangannya. Gagal sudah buat foto kaki ala-ala. Cemen parah lu, Mut...>.< 

Nah di saat gue lagi meraba-raba buat jalan, eh ada ajumma-ajumma yang dengan santainya jalan kayak di jalanan biasa. Sambil ngomong gini:

"뭐가 무서워~" (Serem darimananya sih ini~) 

Heol~~~hahaha sementara gue masih bertarung dengan keberanian buat lanjutin langkah kaki. Soalnya ga boleh balik. Kita harus muterin skywalk ini untuk keluar.

Setelah puas menjalankan misi untuk nyobain Skywalk yang membuat gue sadar kalau gue cemen, gue pun lanjut ke destinasi berikutnya. Naik Bus 27 (bus yang sama saat menuju skywalk ini).

HOW TO GET THERE:

Tujuan gue kali ini adalah HAEUNDAE BEACH~~~ 

Yeaaaaaaaaaaaaay setelah taun kemaren juga ke Busan namun ga sempat mampir, akhirnya kali ini terwujud.

Apalah arti ke Busan tanpa ke Haeundae Beach.

Oya tentunya perjalanan ke Haeundae ini tak terlepas dari cerita kocak yang super tak terlupakan. Gimana nggak? Kali ini gue naik kasta cuy. Dari TKW jadi Fotografer. 

Jadi ceritanya gini. Di subway gue asyik sendiri ngeliat hasil jeprat-jepret di kamera. Tiba-tiba ada sepasang suami istri naik. Berhubung beliau tampaknya lebih membutuhkan kursi dibandingin gue, gue pun memberikan tempat duduk gue ke Ibu tersebut.

Muthia     : *ngasih tempat duduk dengan gesture doang*

Ajumma   : 감사해요 (Makasih)

Muthia     : *Smiiiiiiiiiiile*

Ajusshi    : From Indonesia? *ngomong ke gue. Mungkin karena lihat gue pake jilbab*

Muthia     : *Agak amaze sih soalnya biasanya selalu dikira orang Malaysia*

                   Yeees. I'm from Indonesia. *sambil senyum*

Ajusshi    : Terima Kasih. Saya pernah tinggal di Indonesia.

Muthia    : Waaaah sama-sama. *dengan muka takjub. Tapi tetap ga mau banyak omong*

Ajusshi    : Terima Kasih는 인도네시아말로 감사하다는 뜻이야 

                  (Dalam bahasa Indonesia "Kamsahamnida" = Terima Kasih") *ngomong ke Ajumma

Mereka berdua pun asyik ngobrol. Tiba-tiba Ajumma bilang gini:

Ajumma   : 사진 작가인가봐~ 카메라 들고 다니다보니까

                   (Kayaknya dia Fotografer deh. Bawa kamera kemana-mana) 

Gue pun nyeletuk:

Muthia     : ㅎㅎ 아니에요~ 전 그냥 여기저기 구경하러 온 보통 여행자일뿐인데요.

                   (Hehe bukan Bu. Saya cuma turis biasa)

Ajumma   : 어라? 알아들었어?

                    (Heh? Kamu ngerti yang kami omongin?)

Gara-gara ini, akhirnya malah ikutan ngobrol ama Ajusshi dan Ajumma-nya. Sampai akhirnya mereka turun duluan. 

Hari semakin siang, cacing di perut pun mulai missed call - missed call. Gue pun singgah di salah satu restoran seafood di sekitar Haeundae Beach. Buat yang bingung mau makan apa ga usah khawatir karena Haeunda Beach di kelilingi oleh restoran-restoran. Gue bener-bener baru merasakan makan makanan yang sesungguhnya di Busan ini, setelah seminggu kemaren mostly cuma makan onigiri doang. :") 

Ini makan siang gue:

Harga seporsi ini 8000 KRW. Komplit dengan nasi dan side dish.

Restoran ini ga jual makanan yang mengandung pork / lard sih tapi biasalah ya di Korea mana ada resto (yang ga ada halal-certifiednya) yang ga menyediakan Soju, Alkohol, dan sejenisnya. Well~ as long as alkoholnya ga di makanan kita sih, acceptable lah ya.

Alhamdulillaaaaaaaah kenyang juga perut ini. Mari kita lanjutkan petualangan~~~

HOW TO GET THERE:

Sempat agak bingung harus jalan ke arah mana. Untung ada Ajusshi baik hati tempat bertanya. 

Hmmm pasti banyak yang bertanya kenapa gue selalu nanya Ajusshi / Ajumma. Soalnya kalo anak muda biasanya suka males ditanyain, jadi daripada gue ditolak mending nanya ke Bapak-bapak / Ibu-ibu aja. 

Tak terasa sudah saatnya gue balik ke Busan Station. Sebelum ke Train Stationnya, mampir dulu buat ambil barang di loker.

HOW TO GET THERE:

Sambil menunggu kereta, gue pun sholat di Station ini. 

Mau tau gue sholat dimana? Di tempat duduk ruang tunggunya. Soalnya gue ga nemu prayer room ataupun tempat yang tenang untuk sholat. Semua orang mondar-mandir di stasiun ini. Jadilah gue sholat sambil duduk. Untunglah ga jadi bahan tontonan orang-orang karena pada sibuk dengan gadget masing-masing. 

Sekitar 15 menit sebelum berangkat, penumpang pun disuruh untuk menaiki kereta. 

Ini dia penampakan dalam KTX:

Tepat pukul 16.20, KTX pun cus menuju Seoul. Dalam perjalanan ke Seoul, kereta akan berhenti di beberapa stasiun besar. Dalam 2 jam 40 menit, akhirnya gue sampai di Seoul.

Brrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr 

Astagaaaaaaaaaaaa. Gilaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Dinginnya minta ampun. 

Kalau masalah dingin, Busan ga ada apa-apanya dengan Seoul. Sesuai geografis, Seoul memang terletak jauh di atas dibandingin Busan. Jadi semakin ke atas, maka suhu akan semakin dingin.

Pas gue cek HP, ternyata saat itu suhu menunjukkan angka 7 derajat Celcius. Jari tangan semacam mati rasa dan kulit jadi kering banget. Di kediginan malam ini, gue juga harus nyari alamat penginapan. Ga tau berapa kali gue berhenti untuk menggosok-gosokkan kedua telapak tangan biar tetep hangat. Padahal udah pake sarung tangan tapi tetep menggigil. 

HOW TO GET THERE:

Train dari Busan berhenti di Seoul Station. Dari sana, tinggal naik subway ke Hongdae (Hongik Univ). 

Kayaknya sekitar 1 jam barulah gue menemukan GH ini gegara nyasar. Sempat pengen nangis hahaha. Untunglah GMaps lead me to the right way. Sempet di email Sajangnimnya nanyain gue jadi nginap di GH dia apa gak. >.< 

Setelah perjuangan yang panjang, akhirnya gue berhasl juga check in di Kim's Family GH ini. 

Untuk review GH akan gue tulis di artikel terpisah.

Silakan kunjungi link ini:

"Kim's Family GH - Not Too Muslimah Friendly"

Setelah beberes dan mandi, gue pun keluar lagi soalnya belum makan malam. Melihat kondisi yang tidak memungkinkan untuk pergi jauh, jadinya makan samgak kimbab (Onigiri) di CU samping GH. Tak lupa tentunya banana uyu. Oya karena butuh kehangatan, hahahha akhirnya gue nyeduh ramyeon. Gue udah memastiin berulang kali kalau ga ada pork di ramyeon ini. Sempet takjub sih kenapa yang satu ini ga ada pork dan alkoholnya meanwhile yang lain terpampang nyata di ingredients. Ternyata besoknya pas gue mau beli lagi, ternyata ini mengandung pork guys. Astagaaaaaaaaaaaaaaaaaaa Ya Tuhaaaan kok bisa-bisanya kemaren ga keliatan.  

Ampuni dosa Muthia Ya Allaaaah. Bukan maksud hati untuk sengaja makan. 

Setelah perut terisi, gue pun balik ke GH untuk beristirahat. 

Perjalanan me-time ini akan dilanjutkan besok. Liburan masih panjaaaaang~~~ 

Tongkrongin terus muthiatheexplorer.com ya. 

Previous story: Day 7: Osaka Castle dan Terbang ke Busan (Solo Traveling)

Next story: Day 9: Menerjang -1 Derajat Celcius Demi Bucket List, DMZ (Solo Traveling)

Cheers,

Muthia