MUTHIATHEEXPLORER

Part Time Traveler, Full Time Planner
Follow Me

Setelah 11 bulan penantian, akhirnya hari bersejarah ini datang juga. love onion head 
Awalnya yang cuma pengen ijin pulang jam 4 dari kantor, berujung cuma kerja setengah hari karena terlalu parno untuk menghadapi kemacetan Jakarta. Tentunya sebelum cus, gue tidak lari dari tanggung jawab begitu saja tapi harus menyelesaikan semua kerjaan agar tidak ada pending-an. 

Pukul 13:30, abis sholat Zuhur sekalian jamak Ashar, gue menuju pool damri terdekat yaitu Stasiun Gambir. Alhamdulillah kali ini perjalanan ke Soetta Airport tidak dipenuhi drama seperti tahun lalu. Jalanan ramai lancar.  Berhubung sudah melakukan web-check in dan hanya membawa bagasi kabin, jadi tak perlu antri di counter check in lagi. Cukup print boarding pass di mesin kiosk yang telah tersedia. pretty onion head

Entah terlalu bersemangat atau memang karena jalanan yang lancar, gue jadi harus rela menunggu beberapa jam di airport karena penerbangan masih lama yaitu pukul 20:30. But, it's okay. Anaknya memang lebih prefer menunggu daripada telat. Ga lucu kan kalau ketinggalan pesawat di hari H. Gak cuma rugi tiket tapi jadi harus reschedule semua planning yang telah disusun. Nah, sambil menunggu, gue pun mampir di KFC buat mengisi perut yang mulai keroncongan. 

Setelah kenyang, barulah menuju kiosk (mesin self check in) untuk mencetak boarding pass

Mesin Kiosk untuk Self Check In dan mencetak boarding pass

Pilih menu yang sesuai. Di sini gue memilih Reprint Boarding Pass

Masukkan Nomor Booking


Boarding Pass akan tercetak. Untuk connecting flight, akan keluar 2 boarding pass sekaligus

Yeaaaaay~ boarding pass sudah di tangaaaaaaaan. Saatnya menuju imigrasi. admire onion head



Saat itu, antrian imigrasi lumayan panjang. Dikarenakan sudah e-passport jadi gue pun langsung ke Autogate. Tak perlu melewati antrian panjang, langsung bisa menuju area gate penerbangan. 


Eh eh intermezzo dikit ye... anyway mau tau apa aja barang bawaan gue untuk 12 hari?
Ini dia~~~ cajaaaaaaaaan~~happy onion head

Backpacker sejati
Yes...kalian ga salah liat kok... Cuma backpack plus 1 tas kamera. hehe onion head

info onion headTips packing ala Muthia: 
  • Bawalah pakaian secukupnya dan yang hanya akan dipakai saja. Kita ini mau traveling bukan pindah rumah. 
  • Packing dengan cara gulung pakaian dan masukkan ke dalam plastik-plastik. Misalnya: 1 plastik untuk jilbab. Dengan begitu, barang bawaan hanya akan memakan sedikit space. Untuk plastik yang gue pakai sih plastik biasa. Emang dari dulu anaknya suka ngumpulin plastik abis beli baju atau kemeja. Kalau kalian punya plastic vacum akan lebih baik lagi karna akan memakan space lebih sedikit.
  • Untuk underware, bawalah yang disposable alias tinggal buang sehabis dipakai. Disposable panties ini juga akan menghemat space barang bawaan.
  • Cukup bawa 1 jeans (langsung dipakai / pakai saat kalian pindah tempat dan mengharuskan bawa barang bawaan), dan sisanya adalah 2-3 legging yang dimasukkan di dalam backpack. Ini super menghemat bagasi.
  • Mengingat ini autumn dan suhu akan dingin, dapat dipastikan kalian akan lebih banyak memakai jaket atau coat. Oleh karena itu, agar di foto tetap bervariasi, bisa disiasati dengan membawa jilbab lebih banyak daripada baju.
  • Last but not least, susunlah barang bawaan yang telah digulung dan dimasukkan ke plastik serapi mungkin ke dalam backpack. Pakaian yang dipakai lebih awal, diletakkan di paling atas.
Okay kembali ke laptop~~~hi onion head

Seperti yang udah gue ceritain di postingan sebelumnya, walaupun ini duo trip (Sampai Jepang) namun gue dan Ona tidak satu penerbangan. Kita janjian ketemu di Taoyuan Airport (Taiwan). Sampai saat itu tiba, jadilah masing-masing dari kita harus rela sendirian muter-muter airport. Sebenernya gue doang sih yang literally transit dan cuma muter-muter KLIA2, Si Ona mah karena penerbangan siang jadi dia bisa mampir dan pusing-pusing di pusat kota Kuala Lumpur. 

Malam semakin larut, jam tangan pun sudah menunjukkan saatnya boarding. Tapi, bagaimana mau boarding kalau pesawat aja belum tersedia sama sekali. Ternyata penerbangan delayed setengah jam. Ini adalah pertama kalinya gue merasakan delay naik Air Asia karena walaupun Low Cost Carrier, biasanya selalu on time kok. 





Ada manfaatnya juga sih delay ini. Berarti durasi ngemper di KLIA2 kan jadi berkurang. So, it's not a big deal lah~

Saat hari nyaris berganti, gue pun mendarat dengan selamat di KLIA2. Antrian imigrasi saat itu sangat mengular. Untunglah ga ada drama apapun di sini. Tadinya gue sempet parno gimana kalau baru di KL tapi udah dideportasi. Bukan hanya ga jadi ke Taiwan, tapi juga ga bisa menginjakkan kaki di Jepang dan Korea. Hahaha gue emang suka mengkhawatirkan hal-hal yang ga perlu dikhawatirkan sih. Padahal udah selalu diwanti-wanti sama Newt Scamander (Fame Magizoologist and Fantastic Beast and Where to Find Them Author in J.K Rowling Wizarding World):

info onion head
"My philosophy is that worrying means you suffer twice"
- Newt Scamander - 

Setelah lolos imigrasi dan custom clearance, gue langsung menuju lantai 3, balai pelepasan antarabangsa atau Departure Hall-nya KLIA2.



Dari sini naik eskalator menuju Surau (Musholla), tempat dimana gue akan istirahat untuk menunggu penerbangan lanjutan besok pukul 10:00 pagi.
Namun, sebelum ke Surau, gue pun menyempatkan diri untuk jajan Sandwich dan Susu di Family Mart buat bekal sarapan. 




Saat itu sudah ada beberapa orang yang tidur cantik di Surau. Gue pun mengikuti jejak mereka, mengambil posisi yang nyaman buat tidur. 



Untuk tidur di sini disarankan membawa Jaket dan kaos kaki yang tebel karena Surau ini semakin malam akan semakin dingin. Dan jangan sekali-kali memakai mukenah milik Surau KLIA2 untuk tidur karena nanti bakal diomelin Ncik-Ncik petugas Surau. 
Wajar sih menurut gue. Ini aja udah bagus dia kasih ijin buat tiduran di Surau. Ya jangan sampai dikasih hati minta jantung lah. hehe onion head

Hari pun berganti dan pagi pun menjelang. Alhamdulillaaaaah banget gue bisa tidur dengan nyenyak walaupun ga sewa penginapan. Lagian ngapain juga nyewa penginapan kalau cuma buat menunggu pagi buat penerbangan lanjutan. 


Sehabis sarapan dengan bekal yang semalam sudah dibeli di Family Mart, gue menuju departure hall. Di sana gue menunjukkan boarding pass yang telah dicetak di Soetta. Namun, ternyata ga bisa masuk begitu saja. Gue disuruh ke counter check in bagian document checking. Di sana semua dokumen perjalanan kita di cek, termasuk Visa jika dibutuhkan. Berhubung Visa Taiwan yang gue punya ga nempel di passport, petugasnya pun menanyakan terkait hal ini.

Ncik Petugas: Visa ade ke?
Muthia          : Oh ade...sekejap.. (Hahahahah bahasa melayu ala-ala)  lol2 onion head
*kemudian menyodorkan Visa Taiwan (TAC Online) yang telah gue cetak dengan tinta berwarna*





Ncik Petugas itu pun kemudian memberikan boarding pass yang baru yang telah distempel. Yeaaaay saatnya menuju gaaaaateeee. Dengan muka bahagia, gue pun menunjukkan boarding pass yang telah distempel ke petugas yang menjaga Departure Gate. Dengan senyum ramahnya, dia pun mempersilahkan gue untuk antri imigrasi. happy onion head


Semuanya berjalan mulus. Gue pun sudah berada di gate Q20. Wooowww auranya sudah mulai berubah. Gue berasa di drama Taiwan karena semua orang di sekitar berbahasa Mandarin. Ditambah lagi semua mata mulai tertuju ke gue karna hanya gue yang Jilbab-an di sana. Hmmm awalnya ada Ibu-Ibu yang pakai jilbab sih. Eh ternyata beliau cuma numpang duduk doang. Kebetulan gate Q19 tujuan Surabaya rame. Saat yang ke Surabaya udah pengumuman boarding, beliau juga ikutan antri. Hoalaaaah.bye2 onion head

Panggilan boarding pun mulai terdengar. Dengan super antusias gue pun antri naik pesawat. Awalnya gue agak sedih karna posisi duduk bukan deket jendela namun di aisle alias deket lorong. Sampai akhirnya gue menemukan bahwa 2 kursi di sebelah gue kosong. Yyeyeyeyeyeye cheer1 onion head

"Maka Nikmat Tuhanmu yang mana yang engkau dustakan?"

Hanya dengan kekuatan doa-doa, tak perlu upgrade empty seat buat bisa tidur dengan nyaman di pesawat. cheer2 onion head

Pesawat pun sudah mulai take-off. Karna ga mungkin ada penumpang yang naik di tengah jalan, setelah lampu tanda seat-belt dimatikan, gue pun langsung tidur cantik di 3 kursi tersebut. Sungguh penerbangan yang indah. 







big eye onion head
Oya sedikit review Air Asia X (Airbus):
  • Jarak untuk kaki lebih lega daripada Air Asia biasa.
  • Kursinya juga lumayan nyaman buat penerbangan jauh. Cuma ya emang ga dapet selimut ataupun bantal dan perlengkapan tidur lainnya kayak maskapai Full Service. Namun, bisa disiasati dengan membawa bantal leher, penutup mata, ataupun kaos kaki sendiri. 
  • Take Off dan Landing juga mulus. Well~ tergantung pilot juga sih.
  • Value for Money (Dengan catatan kalau dapet harga maksimal setengah harga promo Full Service). Kalau lebih dari itu, mending nunggu Full Service-nya promo. Selain dapet bagasi juga dapet makan dan perlengkapan bobo cantik.

4,5 jam pun terlewati. Finally landed at Taoyuan International Airport in Taiwan.

cheer1 onion headcheer2 onion headbye2 onion headhappy onion head





To be continued.

Stay tune~ because the real adventure just started~happy onion headhell yes onion head

Previous story: Prolog - Petualangan 288 Jam di Taiwan Jepang Korea
Next story: Day 2: Taiwan~ Ternyata Selama Ini Dirimu Underrated
 
Cheers,

cute2 onion head
Muthia


"CONFIRMED"

Itulah kata yang muncul setelah dengan super impulsifnya meladenin Promo Free Seat Air Asia November 2016. 

"Ya Allaaaaaah. What I've done? Kan tadinya cuma iseng liat-liat doang"

Yaps. Gue dengan tanpa mikir dua kali (berhasil) issued tiket PP Multicity Taiwan - Korea buat penerbangan November 2017. Masuk Taipei, keluar Incheon. Gimana nggak impulsif, harganya lebih murah dibandingin gue pulang kampung pas lebaran ke Padang. 2,8 Juta. OMG siapa yang imannya ga bakalan goyah coba~ ya kan? victory onion head

Abis beli tiket, barulah gue nawarin ke geng travel squad Bangkok.

"APAAAAHHH??? TAIWAN?? NGAPAIN KESANA?? sweating onion head
"ME PASS"
"SKIP"

Kira-kira kata-kata itulah yang bermunculan di grup WA. Ha.Ha.Ha. Okay kayaknya kali ini gue harus pergi sendiri. Gapapa lah biar sekalian Bucket List terwujud dan rasa penasaran Solo Traveling berakhir. 

Ga nawarin teman lain?

"NOPE"
warning onion head

Belajar dari pengalaman dan demi ketentraman jiwa:
"I would rather going alone than traveling with unmatched person" 

Gue pun mulai menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan. Seperti biasa pastinya menyusun Itinerary, dan budgeting.

Gila lu Muth. Masih setaun lagi udah siapin ini itu aja. 
Ya gimana dong....anaknya ISFJ - emang harus well-prepared banget sih.

Sumpah gue masih amaze dengan semua ini. Berani banget beli tiket buat pergi sendirian. Okay, let's say gue berani, tapi apakah Orang Tua ngasih ijin??? Cewek, Sendirian, di Negeri nun jauh di sana. Sungguh gue lebih meragukan bisa dapet izin Orang Tua daripada survive di sana. Untuk sementara gue sengaja melupakan point penting ini. Suatu hari pasti ada saat yang tepat buat minta izin. wait onion head

Nah, di saat itin sudah mulai beres dan rampung, datanglah chat dari seorang teman, namanya Ona. Dia adalah temen gila-gilaan Korea Taiwan pas SMA. Doi bertanya apakah gue ada rencana ngetrip tahun depan which is 2017. Gue pun berakhir menceritakan semuanya kalau udah issued tiket PP Taiwan - Korea. Sesuai dugaan, kata-kata inilah yang muncul di messenger.

"MANGA KA TAIWAN MUUUUT?" (Red: Ngapain ke Taiwan Mut?) sweating onion head

Hahahahahah. Macam dejavu yes? 

Walaupun Ona dulunya suka drama Taiwan, tapi dia ga kayak gue yang emang pingin banget ke Taiwan.

Gue pun menjelaskan kalau dari dulu emang pengen ke Taiwan. Soalnya Top 3 Negara Impian gue adalah Korea, Jepang, Taiwan. Semuanya karena drama. Anaknya ga bisa hidup tanpa drama dari ketiga negara ini sedari dulu.

"Trus kenapa ga ke Jepang aja? Visa Waiver udah punya. Korea juga kan udah pernah."

Pertanyaan yang bagus. Kenapa ga Jepang? soalnya belum siap ke Jepang mendengar semua cerita orang-orang kalau di sana serba mahal. 
Trus kalau Korea lagi, karena emang tahun lalu ga puas dan dari dulu pengennya Autumn instead of Spring.

Si Ona pengennya kan Jepang nih. Sementara gue udah beli tiket PP Taiwan Korea. Setelah ngobrol-ngobrol, akhirnya Jepang gue masukin dalam trip kali ini. Konsekuensinya adalah gue harus merelakan durasi di Taiwan. Tadinya pengen keliling dari Taipei sampai Kaohsiung, sekarang dipangkas jadi Taipei doang. Sengaja ga mengurangi jatah Korea karna ini memang main destination. Gue ga mau lagi menyesal karena ga puas untuk kedua kalinya. Pertimbangan lainnya adalah Visa Taiwan lebih gampang ngurusnya dibanding Visa Korea sehingga jika lain kali mau balik lagi urusannya lebih mudah.

Berhubung Jepang juga jadi destinasi kali ini, itinerary juga terpaksa harus diubah. Survey demi survey pun gue lakukan demi itinerary yang sempurna. Ternyata pembuatan itinerary Jepang lebih lama dari yang gue bayangkan. Banyak hal yang perlu dipelajari dan diperhitungkan. Mulai dari pemilihan kartu (Day Pass) apa yang harus dibeli, spot wisata yang akan dikunjungi, rute kereta yang harus digunakan, dan lain sebagainya. Beda rute dan kereta maka beda kartu yang harus dibeli, dan itu juga mempengaruhi budget yang akan dikeluarkan. 

Semua sumber dan semua artikel gue kumpulin demi matangnya rencana perjalanan ini. Mungkin buat kalian yang suka spontan akan terlihat ribet dan (well) "OCD lo Mut! Lebay! Ngapain ribet-ribetin diri". Namun, buat gue itu adalah segalanya. Hati dan jiwa belum akan tentram kalau belum ter-manage dengan sempurna. 

More over, prinsip gue adalah:

"Kalau hasilnya akan sama, ada yang murah kenapa pilih yang mahal?"

Jadi, semuanya haaaaaaarus diperhitungkan karena Planning dan Budgeting adalah suatu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. 
Kalau kata Si Adik: "Modal Mikro Hasil Makro"
uhuhuh onion head

Singkat cerita, akhirnya itinerary yang bagian Jepang terselesaikan dengan sempurna. Walaupun tiap kali melihat map kereta di Jepang masih bingung nantinya bagaimana di TKP, at least sekarang udah ada bayangan rute-rute di sana. Nyasar-nyasar dikit gapapa lah. Justru disanalah keseruannya.

Bagi yang butuh itinerary perjalanan ini, bisa download di link berikut:



Itinerary udah mateng, 

Cuti udah approved,

Booking hotel juga udah,
(Klik link di bawah untuk Review Ho(s)tel/Guest House):

- MR KIM's FAMILY GUEST HOUSE, SEOUL

Yang belum apaan??

IZIN ORANG TUAAAAAAAAA
wait onion head

Ya Allaaaaaaaah malah point terpenting yang belum gue dapetin. Walaupun anaknya suka nekat begini tapi sejujurnya ga berani pergi kalau Orang Tua ga ridho. Apalagi ini perjalanan jauh. Ga mau kan sampai terjadi apa-apa di negeri orang. 

Hari demi hari berlalu. Waktu pun semakin dekat. Melihat mood Mama dan Papa lagi oke, barulah gue melancarkan misi buat minta ijin. Sungguh gue super bingung mau mulai dari mana secara mau traveling ke 3 negara. Ya Tuhan 1 negara aja belum tentu approved, ini gue nekat 3 negara.

- Minta Ijin Part 1 - 
Yaudah mulailah gue minta ijin dari Korea. Sesuai dugaan, Mama dan Papa ga begitu seneng gue bilang "Korea". Hahaha udah muak kali ya gue bahas Korea mulu dari jaman baheula. Sebenernya sih lebih ke ga senengnya karna (selalu) udah beli tiket duluan baru minta izin. Gue pun menjelaskan panjang lebar kalau kesempatan beli tiket super murah emang ga bisa dilewatkan soalnya ga dateng 2 kali. Makanya selama ini selalu beli tiket dulu. 

lonely onion head 
"Emang berapa tiketnya?"
"2.8 Pa"

Mendengar itu Papa pun diem aja. Soalnya itu emang murah banget padahal penerbangan jauh. Setelah itu diintrogasi lagi. 

"Sama siapa kesana? Berapa hari? Nginep dimana?"
"Kakak ini pergi-pergi mulu. Pikirin masa depan, Nak~" >.<

Gue pun jawab sejujur-jujurnya. Kalau kali ini pergi berdua bareng Ona which is teman SMA dan Orang Tua gue juga tau siapa Ona. Total perjalanan 12 hari dan nginep di hostel yang insya allah trusted. Gue juga jelasin kenapa sering bepergian. Memberi reward buat diri sendiri deh intinya. Bukannya ga mikirin masa depan tapi selain butuh refreshing, ini menyangkut kebahagiaan dan keberlangsungan hidup blog. Karna gue ingin perjalanan gue bisa bermanfaat dan jadi referensi buat orang lain. Ya syukur-syukur dapet jodoh di trip itu kan? Hahahaha

Ga sampe disitu aja. Pertanyaan demi pertanyaan lain pun bermunculan.

"Satu pesawat kan?"
"Ngg..nggak Ma...Beda. Ona dapetnya promo yang lain. Beda jam doang. Tapi baru beli yang pergi doang. Pulangnya masih nyari promo"

Mulai deh Si Mama khawatir karna gue ga satu pesawat. Trus gue jelasinlah panjang kali lebar bahwa ga masalah ga sepesawat, selama perjalanan pun palingan tidur. Lagian di pesawat juga ga sendirian. Mama pun mulai agak tenang.

Untuk hari itu, gue sudahi percakapan sampai di sana. Belum dapet approval juga sih. Tapi paling nggak gue udah agak tenang karna Orang Tua udah tau kalau gue mau pergi.


- Minta Ijin Part 2- 
Emang sih udah bilang tapi kan official approvalnya belum dapet. Ditambah lagi yang gue ceritain baru Korea. *mulut komat kamit baca doa biar Mama Papa meridhoi perjalanan ini*

Gue pun menyinggung masalah jalan-jalan ini lagi.

"Pa..Ma..Sebenernya...ga cuma ke Korea. Tapi.....ke Jepang juga" *nada suara semakin hilang

Respon yang sangat di luar dugaan. Berbeda dengan Korea, saat gue bahas Jepang ini, nada bicara Papa terdengar lebih hangat dan friendly. 

"Jepang juga?"
"Iya Pa...biar sekalian, kan negaranya deketan"

"Ini masih bareng Ona juga kan?", Mama menimpali
"Iya Ma...bareng dari awal sampai akhir"

Blablabla dan akhirnya gue mengakhiri sidang hari itu. Wooooow respon yang sungguh di luar imajinasi. Tadinya membayangkan akan terjadi Perang Dunia ke III karena gue pergi ga cuma ke satu negara.

Okay. Jangan senang dulu. Taiwan belum dibahas cuy. Gimana ini nasib Taiwan gue. Sedangkan masuknya lewat sana.
wait onion head

Trus ditambah lagi ternyata Ona ga jadi ikut ke Korea. Dia memutuskan cuma ikut sampai Jepang.

Well....artinya gue harus cerita Korea lagi. OMG. Kata-kata itu semacam Voldemort akhir-akhir ini di rumah. Yoi...kalo Voldy = "He-who-must-not-be-named", maka Korea = "Word-that-must-not-be-mentioned" nonono onion head

Alright~~ Mari kita lanjut ke sidang berikutnya, sidang penentuan.

lonely onion head


- Minta Ijin Part 3-

Dengan penuh percaya diri bilang ke Mama:

"Ma...jadinya ke Korea sendiri"

As expected. Emak gue shock. Gue semacam ulang lagi izin dari awal. Sambil terus berdoa biar hati Mama Papa luluh, gue berusaha meyakinkan mereka kalau bakal aman-aman aja di sana.

"Ma...Pa...cuma Korea doang yang sendirian. Lainnya tetap bareng Ona. Bedanya Ona pulang duluan, aku lanjut Korea.
Mama ga usah khawatir. Kan aku udah pernah kesana. Trus mengerti bahasa mereka. Jadi sama aja aku kayak di Jakarta. Juga sendirian. Kalau masalah nginep, penginapannya insya allah terpercaya. Di jalanan juga banyak orang baik yang bisa jadi tempat bertanya. Kalau masalah berdoa mah udah pasti selalu berdoa. Walaupun jalan-jalan di negeri minoritas Muslim dan susah nyari Mesjid, sholat ga pernah aku tinggalin kok. Bahkan pas aku di sana pernah sholat di peron kereta."

info onion head
Gue jelasiiiiiin panjang lebar biar Orang Tua ga cemas melepas anak gadisnya ini. Mungkin karna mengerti bahasa sana juga, jadi salah satu yang membuat akhirnya gue dapet ijin buat Solo Traveling.

Ada kali ya 2 jam-an gue telponan cuma bahas beginian. Meyakinkan Orang Tua kalau ga perlu cemas dan khawatir. Yang penting didoain dan diberi kepercayaan itu udah lebih dari cukup.

Setelah dirasa kelar sidang Korea, gue pun akhirnya berhasil bilang kalau kita juga ke Taiwan. 

"Taiwan? Dimana lagi tuh?", tanya Mama
"Dekat-dekat Jepang juga.", Papa menimpali, namun kali ini tanpa ekspresi. 

"Itu sama Ona kan? Jadi gimana sih rutenya. Coba jelasin dari awal"

Gue pun jelasin dari awal. Gue bareng Ona selama di Taiwan dan Jepang. Dari sini ga bareng karna beda flight. Meeting point kita di bandara Taoyuan, Taiwan. 

Rutenya:
Jakarta - Kuala Lumpur
Kuala Lumpur - Taiwan
Taiwan - Jepang
Jepang Korea

Sampai akhirnya Mama pun bilang gini "Yaudah hati-hati ya nanti di sana. Jangan lupa terus berdoa. Semoga kalian berdua selamat pulang pergi dan selamat selama di sana"

love onion head

Pengen meluk Mama Papa rasanya. Tapi apa daya tangan tak sampai. 
Alhamdulillaaaaaaaaaaaaaah, udah tenaaaaaang setenang-tenangnya. Ijin Orang Tua sudah di tangan. Impian semakin di depan mata.

Penasaran cerita perjalanan selama di sana? Yuk intip di artikel di bawah ini:

Day 12: Ke Jakarta Ku Kembali



Cheers,

victory onion head
Muthia