MUTHIATHEEXPLORER

Part Time Traveler, Full Time Planner
Follow Me

Autumn in My Heart - Day 4: Tokyo, Japanglish, dan Onigiri



By  Muthia Prima     December 10, 2017    Labels:,,, 

"YEAAAAAAY TOKYOOOO. OMG GUE DI JEPAAAAAAANG" bye2 onion head

Kira-kira begitulah kalimat yang menari-nari di otak gue saat baru mendarat di salah satu bandara yang selama ini kodenya cuma bisa dilihat di web-web airlines, HND, yups HANEDA INTERNATIONAL AIRPORT. Ga cuma otak yang norak, kelakuan saat mendarat pun ga kalah norak. Langsung konek wifi dan update instastory dengan segala macam emot yang otomatis hanya akan muncul sesuai dengan lokasi kita. big eye onion head

Kenorakan tak berakhir sampai di sana. Seperti biasa tiap kali landing pasti mampir di toilet. Nah, kali ini gue cuma nungguin Ona doang. Entah kenapa saat itu ga kebelet sama sekali. Kayaknya sih udah lenyap gegara sibuk update instastory. 

Sambil tak lupa ngabarin emak kalau udah sampai dengan selamat, gue pun masih setia menunggu. Anehnya setelah lumayan lama, Ona ga keluar-keluar. Awalnya gue pikir mungkin dia lagi poopy kali ya. Tapi tiba-tiba dia keluar sambil histeris:
"MUT!!! WALAUPUN NDAK SASAK, SASAK AN SE" 
(Mut!!! Walaupun  gak kebelet, kebeletin aja) 

Hahahahaha
lol2 onion head

Dengan ekspresi melongo gue menatap Ona. Hah? Kesambet apa ni anak? xDDD

"IYOOO. TOILETNYO GAUUUUUUL"
(Iyaaaa. Toiletnya Gauuuuul)

payup onion head

Tanpa pikir panjang, gue pun mengikuti saran Ona, maksain pipis. lol2 onion head Dan jeng jeeeeeeng, baru masuk aja yang muncul di otak hanyalah "SUGOIIIIII". Pantesaaaaaan tuh anak lama bener di toilet. Kayaknya dia nyobain semua tombol di toilet ini. Begitupun halnya dengan gue. Rasa penasaran terhadap kecanggihan toiletnya mendorong gue untuk berlama-lama di toilet ini.






Gila gila gila~
Toiletnya aja secanggih ini gimana kotanya.

Berhubung masih Subuh banget dan belum Sholat, kita langsung menuju Prayer Room.

Eits sebelum itu tentunya harus melewati Imigrasi terlebih dahulu. Semua dokumen sudah gue siapin. In case ditanya, gue pun udah siap menjawab dan menunjukkan bukti-bukti kalau ke Jepang memang mau liburan serta demi mempercantik konten blog. admire onion head 

Custom Declaration Imigrasi Jepang

Sambil membawa Custom Declaration dan menyodorkan passport, gue pun menunggu hingga diperbolehkan masuk Jepang. Wowwww VOILA~ tanpa babibubebo, petugas imigrasi dengan senyumnya yang menawan pun memberikan cap di passport sambil berkata:

"WELCOME TO JAPAN~" 
admire2 onion head 

Alangkah girangnya gue saat itu. Ga tau berapa kali "Arigatou" yang gue ucapkan sampai si Bapak imigrasinya senyam-senyum.

Hilang sudah semua hal menakutkan yang dibilang orang-orang kalau Imigrasi Jepang menyeramkan, suka banyak yang dideportasi karna pakai visa waiver, blablablabla. Alhamdulilllllaaaaaaaah gue berhasil lolos tanpa dicurigai sedikitpun padahal juga pakai visa waiver.

admire onion headMenurut gue sih, as long as kita emang purely 100% berniat jalan-jalan, kalaupun ditanya juga udah siap menjawab, Insya Allah semuanya akan dimudahkan. Jadi, ga usah patah semangat duluan gegara denger omongan orang. Tetap Optimis!!!

PRAYER ROOM HANEDA AIRPORT

  • Departure Hall International Terminal - 3rd Floor

Prayer Room ada di depan Departure Hall ini

 Gue sholat, sedangkan Ona istirahat. Kasian kayaknya doi capek banget mengikuti gaya petualangan #muthiatheexplorer yang tenaganya ga abis-abis. Hihihiihi Gomen neee~cute2 onion head

Sehabis sholat, gue pun bersih-bersih dan ganti baju buat petualangan hari ini. Tadinya jam 7 rencananya udah jalan menuju kota, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan jadinya diundur sampai Ona kembali segar. 

Finally jam 8 kita jalan. Sebelum meninggalkan airport, kita sempet keliling-keliling dulu buat nyari Sutabakusu (Starbucks). Katanya Starbucks Haneda menjual tumbler lengkap dari Tokyo sampai Okinawa (well~ selama persediaan masih ada). Bahkan juga ada edisi airport-nya. Namun, sayang sekali ternyata setelah bertanya ke bagian informasi, Starbucks hanya ada di Domestic Terminal. Dan untuk kesana harus naik shuttle bus.

Okay. Karena starbucks bukanlah segalanya, mari kita langsung menuju Pusat Kota Tokyoooooo~ yeaaaaaay.

info onion head Eits, sebelumnya jangan lupa beli:

TOKYO METRO PASS 24HR (UNLIMITED) + KEIKYU  LINE (ONE WAY)
FARE: 1200 JPY


 


Kartu sakti ini sangat amat berguna dan bisa menghemat biaya perjalanan. 

Keikyu Line Ticket

Tokyo Metro Pass 24HR

Untuk Tokyo Metro Pass 24hr ini bisa digunakan unlimited di line Metro dan Subway Tokyo (Pokoknya selain JR Line). Solusi hemat dan antisipatif buat yang suka nyasar. Hihihihi

Daftar harga untuk kategori lainnya: (Source: Tokyo Metro )
  • 48HR + One Way Ticket : 1600 JPY
  • 72HR + One Way Ticket : 1900 JPY
  • 24HR + Return Ticket     : 1500 JPY
  • 48HR + Return Ticket     : 1900 JPY
  • 72HR + Return Ticket     : 2200 JPY

Tokyo Metro Pass + Keikyu Line ini bisa dibeli di airport dengan menunjukkan passport.

Karna dari awal memang ga beli JR PASS a.k.a ngirit, jadi untuk naik kereta yang tidak dicover Metro Pass, selain kartu sakti tersebut kita harus memakai IC Card (e.g. Pasmo, Suica, Icoca). Untuk Pasmo, Suica, ataupun Icoca, kalian tidak perlu beli semuanya, cukup pilih salah satu. Ketiga kartu tersebut ibaratnya kayak Flazz BCA, E-Money, dan Brizzi. good job onion head

Nah di sini gue memilih Pasmo. Bisa dibeli di vending machine yang ada di airport ataupun stasiun kereta. Gue beli yang 4000 JPY (Harga kartunya 500 + Saldo 3500). Dengan begini, perjalanan kita aman. Seandainya destinasi yang kita tuju tidak ada subway melainkan harus pakai JR Line, bisa gunakan kartu ini. Nanti saldo akan berkurang sesuai dengan ongkos keretanya. Ya kayak pakai Flazz gitu deh.

Pasmo Card

Dengan semangat bolang yang membara, kita pun menuju stasiun kereta. Sebelum masuk sempat dikasih tau oleh petugas kereta mana yang harus kita naiki. Tapi karna udah terlalu semangat, ujung-ujungnya ga dengerin kata-kata petugas. Cuma iya-iyain doang. Ditambah lagi setelah masuk ke peron, gue melihat papan yang bertuliskan "HANEDA INTERNATIONAL AIRPORT". Bukannya  naik kereta tapi kita malah asik foto-foto di depan tulisan tersebut. Alhasil makin lenyap sudah apa yang dikasih tau petugas tadi. hypnosis onion head






Puas selfie dan wefie, kita pun kembali fokus menunggu kereta. Akhirnya kereta pun tiba. Saat mau naik, kita di-stop sama Babang-Babang Jepang.  expulsion onion head

"No... No...Next!" *sembari senyum sumringah*

Dengan patuhnya, kita pun ga jadi naik. Saat itu, kebetulan ada orang yang minta fotoin dia dan keluarganya. Yaudah  kita pun bantu fotoin mereka yang alhasil bikin kita ketinggalan kereta. Kita pun harus menunggu lagi. Okay karna ini Jepang, percayalah sama time board pasti on time. Tak sampai 5 menit, kereta pun datang. Kami pun asal naik. Ga peduli itu kereta kemana. evil smile onion head

Gue mulai merasakan keanehan di dalam kereta. Tak ada tanda-tanda turis yang naik. Semuanya orang Jepang. Dan jeng jeeeeeeeeeeeng even pengumumannya juga ga ada bahasa inggrisnya. OMG FULL OF NIHONGO~~~~bad atmosphere onion head

Mulai panik dan semakin panik saat kereta mulai penuh kayak kereta ke Sudirman. Saat liat jam baru menyadari kalau kita lagi naik kereta di jam kerja OMIGOOOOSSSSH. What should we do?

Gue berusaha mencerna pengumuman di kereta. Kali aja ada nama stasiun yang gue bisa tangkep. Dan hasilnya nihil pemirsaaaaaa. Stasiun demi stasiun terlewati. Kita masih panik dan kebingungan di dalam kereta. Dengan ragu-ragu kita pun berusaha untuk turun di stasiun berikutnya. Apapun yang terjadi yang penting turun dulu. Setelah sign pintu mana yang akan terbuka muncul, barulah kita bergerak. Ya Allaaaaaah bahkan buat turun aja butuh usaha ekstra. Beneran kayak mau turun  saat naik kereta Bogor - Tanah Abang di jam-jam berangkat / pulang kantor.
"SUMIMASEN~ SUMIMASEN~"

Gue mengucapkan kata sakti ini berulang-ulang agar dikasih jalan buat turun. Fiuuuuuuuh untunglah semuanya maklum dan ngasih kita jalan walau dempet-dempetan kayak sarden. Setelah sampai di stasiun dan pintu terbuka, lagi dan lagi dibikin shock bin panik. Semua orang turun di stasiun tersebut dan jalannya beneran kayak ninja. Super cepet banget. Cepet, tapi tetap tertib dan rapi.
Saking shock dan paniknya, kita menepi dulu. Tunggu agak sepi barulah kita tap out kartu. Di saat menepilah kita sadar, kalau nama stasiun ini adalah Shinagawa. Hahahha Ya Ampuuuuuun baru aja mendarat udah nyasar dan culture shock begini. Kayaknya Shinagawa ini semacam stasiun Sudirman kali ya. Semua orang yang memakai jas turun di sini. crying3 onion head

Ninja-ninja tadi akhirnya perlahan-lahan mulai berkurang. Gue dan Ona pun menuju tap out gate. Gue mencoba untuk tap Pasmo. Jeng jeeeeeeng~ muncul tanda X besar dan gate tidak terbuka. Melihat hal ini, Ona mengurungkan niatnya untuk ikutan mencoba. Gue dengan PD nya pun pergi ke bagian loket untuk bertanya perihal kartu yang tidak bisa dipakai.

"Sumimasen~ I want to go out from this station but my card is not working.
What should I do?
Could you help me please?"
desperate2 onion head

*Bapak petugasnya bingung melihat gue. sambil bilang:*
"Inggurishu No!" (I cannot speak English) *sambil nyilangin tangan membentuk huruf X

Melihat hal itu, tanpa sadar gue ngomong ala-ala tarzan:
"Why???" *angkat-angkat kartu Pasmo
"Cannot cannot~" *sambil nyilangin tangan bikin huruf X crying1 onion head
Gue lakuin ini berulang-ulang. Sampai akhirnya bapak itu mengerti. Hahahaha lol2 onion head
Si Bapak pun meminta kartu gue buat disetting ulang sama dia dan memberikan 1 kartu lainnya.

"Tachi...Tachi.."

Tanpa mempedulikan "Tachi" ini, gue pun tak lupa bilang "Arigatou Gozaimasu".

Gue kembali mencoba ke tap out gate. Karna kartu itu bentukannya adalah kartu yang dimasukkan bukan di-tap, jadilah gue masukin kartunya ke lobang yang ada. Namun, apa yang gue dapat? Gate tetap ga kebuka. Tiba-tiba bapak-bapak yang lewat nyeletuk.

"Tachi"

Dengan muka bego gue masih bertanya-tanya apaan sih arti si "Tachi" ini.
"Tachi...Tachi..TACHI!!!" *Si Bapak mulai gemes karna gue ga ngerti.
"TACHIIIII!!!" *sambil memperagakan tangan untuk men-touch kartu Pasmo ke mesin tersebut. 

OMAIGAAAAAAAAAAT. TACHI ITU TOUCH TOH HAHHAHAHAAH
lol2 onion headdead onion head

Setelah drama "Tachi" berakhir, akhirnya gate terbuka juga. Fiuuuuuuuuuuh leganya ga ketulungan euy. 
Arigatou Bapak "Tachi"~~~~
Berkat penjelasanmu yang luar biasa, kita bisa melanjutkan perjalanan. cute1 onion head

Tujuan pertama adalah Shinjuku Station. Awalnya pengen ke Ueno sih untuk nitip barang di loker. Tapi berhubung semua loker di stasiun di tutup gegara kunjungan Thrump, jadi rencana penitipan barang di alihkan ke Shinjuku Tourist Information. Semuanya berkat sering gugling, planning jauh-jauh hari dan banyak dapat info dari grup Backpacker di Facebook.

DESTINATION: SHINJUKU TOURIST INFORMATION


HOW TO GET THERE:
  • Take JR Yamanote Loop Line and get off at Shinjuku Station South Exit
  • Turn left and walk straight until you find escalator.
  • Turn down and you will find Shinjuku Tourist Information on your right.




Kita menitipkan barang di loker milik Tourist Information ini. Letaknya di samping kantor, dan sangat dekat sekali dengan exit Shinjuku Subway.

Harga lokernya berbeda-beda tergantung ukuran. Ada yang 500 JPY, ada juga yang 700 JPY. Kita bisa menyimpan barang maksimal 3 hari. 

Seperti biasa gue selalu memilih loker yang kecil karna memang barang bawaan yang sedikit.






Kita sengaja menitipkan barang karena memang tidak menginap di Tokyo. Malam ini kita langsung cus ke Kyoto dengan willer Bus.
(baca: Panduan Booking Tiket Willer Businfo onion head

Barang udah dititipin nih~ Saatnya berkelanaaaaa. Namun, sebelumnya kita nyari makan dulu. Ternyata buat nyari makan ga semudah yang dibayangkan. Ona udah nanya temannya dimana tempat makan yang rekomendit, tapi kita tidak berhasil menemukan resto tersebut.

Di tengah cuaca yang super dingin kita muter-muter mencari makanan. Saat itu 12 derajat Celcius plus angin yang sesekali muncul menampakkan keganasannya. Pencarian ga bertahan lama. Akhirnya kita mutusin untuk  makan apa yang terlihat. Kebetulan saat mencari Tendon Tenya (rekomendasi teman Ona) itu, kita ga sengaja sampai di tempat yang berisi jejeran cafe dan resto. Salah satunya restoran Udon dan Ramen. Sumpah ngiler banget liatnya apalagi di cuaca yang super dingin pasti enak banget makan mie.

Gue memberanikan diri bertanya ke Ibu-Ibu yang jual. Karena tadi di stasiun udah belajar banyak kalau ga perlu English cas cis cus untuk berkomunikasi, jadilah kali ini cukup keluarkan kosa kata utama dan gerakan pamungkas yang bisa dimengerti oleh lawan bicara. cool onion head

Gue       : "Poku? No?" *sambil silangin tangan. Poku adalah Japanglish dari Pork xDD
Ibu-Ibu : "Poku~~~ aaaaa Chikin Daijoubu? *Yeaaaay beliau mengerti dan bertanya apakah gapapa kalau Ayam.
Gue      : "Haik~ Haik~ Daijoubu :)" *Daijoubu means it's okay. 
Alhamdulillah ada gunanya juga suka dorama

Karna Ibu yang jual ngomong begitu, otomatis gue berpikir disini itu menunya ayam doang. Ternyata saat antri gue menemukan kalau menu yang gue inginkan ada Porknya. crying3 onion head Saking kagetnya langsung batalin pesenan. Sampai-sampai yang menerima pesenan heran. Nah karena udah kepalang antri dan orang rame, kita pun mengganti menu dengan makanan yang kayaknya "paling aman". Namun, pas mulai menyuap makanan tersebut, hidung gue bereaksi. Gue mencium sesuatu yang sangat familiar. Kayak bau yang pernah gue temukan di Hong Kong. Gue langsung mengeluarkan apa yang gue makan. Untung baru suapan pertama. Ona pun begitu. Dia juga ga jadi makan karena emang udah ga nyaman dari awal ditambah lagi gue bilang bau-bau itu. Akhirnya kita cuma minum air putih dan langsung keluar dari resto tersebut. 





Semacam menyumbang dengan indah sebesar 700 JPY. depressed1 onion head

Keluar dari resto ini, kita mampir ke sebelahnya yaitu starbucks. Niatnya mau isi perut beli roti sekalian menghangatkan badan beli teh anget. Namun, entah kenapa perut gue semacam menolak untuk diisi. Di sini gue cuma pesan Hot Tea seharga 450 JPY. 

Hot Tea yang tidak begitu enak akhirnya habis juga. Lebih enak sariwangi kemana-mana deh. desperate2 onion head

Dari sana kita langsung menuju ke stasiun untuk melanjutkan perjalanan menuju Asakusa. Omigoooosh udah pukul 11 dan kita belum berkunjung ke tempat wisata manapun. freezing onion head

DESTINATION: ASAKUSA SENSOJI TEMPLE


HOW TO GET THERE:
  • Take Subway (Asakusa / Ginza Line) to Asakusa Stasiun
  • Go through exit 1 or 3
  • Turn right and walk along the street

Sensoji Temple yang ada di Asakusa ini merupakan kuil Buddha tertua di Tokyo. Selain merupakan tempat ibadah untuk umat Buddha, kuil ini juga merupakan salah satu landmark kota Tokyo. Ibaratnya belum ke Tokyo kalau mampir di Sensoji Temple Asakusa.

Dalam perjalanan menuju Sensoji temple, kita mampir terlebih dahulu di Family Mart untuk beli Onigiri dan minuman. Yes Onigiri. Dialah yang selalu setia menemani kita selama jalan-jalan di Jepang. Tiada hari tanpa Onigiri deh pokoknya. :") admire2 onion head

Pertemuan pertama dengan Onigiri tentunya juga full of kejadian kocak.

Gue    : *bawa onigiri ke kasir trus nunjuk-nujuk onigirinya:
"What's this? Tuna?" 

Kasir  : *ngasih kode nyuruh tunggu sebentar. 
*kembali dengan membawa kertas yang berisi gambar-gambar onigiri
"!@#$%^& (pake bahasa Jepang)"
"SARUMONG"

Gue    : hah? *ini dia ngomong apaan sih?
Kasir  : SARUMONG~ *sambil nunjuk-nunjuk gambar salmon
Gue    : OMG SALMOOON? dead onion head
Kasir  : Haik~ haik~ *senyum sumringah

ASTAGAAAAAA HAHAHAHAHA SARUMONG. uhuhuh onion head

Gue ga berenti ngakak mengingat SARUMONG ini. Akhirnya gue beli 2 buah Onigiri isi SARUMONG untuk bekal nanti. Harga satuan Sarumong Onigiri ini 130 JPY.

Gegara Sarumong, hampir lupa sama tujuan utama, yaitu Sensoji Temple. uhuhuh onion head

Kita pun berjalan menuju Sensoji Temple. Di sepanjang jalan banyaaaaaak sekali toko souvenir dan oleh-oleh. Tadinya karna ini tempat wisata jadi gue ga berpikir untuk ngeborong souvenir di sini. Soalnya pasti harganya lebih mahal dari yang di pasar-pasar. 







Namun, setelah berkeliling sampai Osaka sekalipun, ga begitu banyak yang jualan souvenir. Kalaupun ada yang jual ga sebanyak kayak toko-toko di Bugis, MBK, Ladies Market, ataupun Namdaemun Market. Harganya pun cendrung lebih mahal dari harga di Asakusa.

info onion headJadi, bagi kalian yang ingin beli magnet, gantungan kunci, pajangan, mending langsung beli di sini. Di Shinshaibashi, Dotonburi, Tenjinbashi dan segala macam bashi-bashi lainnya hampir ga banyak yang jualan souvenir. Di sana lebih ke tempat shopping buat kalangan shophaholic sosialita. 
Bukan buat orang kayak gue yang cuma memburu souvenir atau sekedar kaos oblong yang bertuliskan "I Love Japan"






Oya ada cerita  Japanglish kocak lagi nih:

*ceritanya gue lagi nyari baju kaos "I Love Japan"
Gue    : How much? *gue yakin semua penjual mengerti maksud dari kata ini
Kasir  : 2000 JPY
Gue    : *WHAAAAAT?????? Kaos yang biasanya Cepek 3 di sini satunya 200an rebuuu????
Kasir  : Kara?
Gue    : Hah?
Kasir  : Kara~~ Kara~~ Rettoo...Hwaittooo..
Gue    : Hah? Sumimasen I don't speak Japanese *ngomong apa sih nih nenek-nenek
Kasir  : Kara~~ Kara~~ Rettoo...Hwaittooo.. *sambil nunjukin baju dengan berbagai warna

HAHAHHAHAHAA YA AMPUUUUUUUUN 
lol2 onion head 
KARA TUH COLOUUUUUR~~
RETTO = RED
HWAITTO = WHITE

dead onion head
HAHAHAHAHA
OMAIGAAAAAAT BUNUH AJA GUE  xDDDD  stoned onion head

Sungguh kocak-kocak lah orang Jepun niiii~~~~ serenade onion head














Well~
Hari semakin siang, cuaca makin dingin, dan anginpun ga kalah kenceng. Melihat hal ini, sepertinya gue harus memangkas beberapa itin. Salah satunya adalah Odaiba dan Tokyo University (TODAI). Huhuhuhu pokoknya I'll see you soon Odaiba dan Todai~
Image result for odaiba statue
Odaiba Liberty Statue. Cr: tictokyo

Image result for tokyo university
Tokyo University (TODAI). Cr: Thomasclausen.net

DESTINATION: TOKYO SKYTREE


HOW TO GET THERE:
  • Take Subway (Asakusa Line) to Oshiage Stasiun
  • Go through exit Tokyo Skytree
  • Tokyo Skytree is connected with this station

Keluar stasiun, lalu balik kanan dan ikuti jalan maka kalian akan bertemu dengan Tokyo Skytree yang berdiri megah.



Kita duduk-duduk melepas penat di depan Skytree. Sementara gue sibuk hunting foto, Ona menghangatkan diri dengan memesan segelas teh panas di KFC yang ada di sekitar sana.





Dari sini, kita melanjutkan perjalanan ke Mesjid untuk menunaikan perintah agama, alias sholat Jamak Zuhur dan Ashar. Walau lapar, tetapi kami mendahulukan ke Mesjid mengingat waktu siang yang lebih singkat. 

Lagi dan lagi tak henti-hentinya Jepang menyumbang lifetime experience yang sangat dahsyat bin sugoi. Saat berjalan menuju stasiun Oshiage dari Skytree, kita dihadang oleh taifun super dahsyat. Untuk jalan aja susahnya minta ampun. Kira-kira gambarannya kayak Nobita lagi menghadang angin di Doraemon deh. Jilbab dan baju kalau ga dipegangin bisa terbang saking luar biasanya kekuatan angin. Sumpah ga boong ini sungguh dahsyat dan luar biasa. Mungkin kalau liat salju bisa diakalin kali ya mau ke negara mana dan kapan. Tapi siapa yang menyangka kita akan kenalan sama Taifun Jepun. Hanya bisa bilang "SUGOIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII" shock1 onion head

DESTINATION: TOKYO CAMII MOSQUE


HOW TO GET THERE:
  • Take Subway (Chiyoda Line) to Yoyogi-Uehara Stasiun
  • Go through exit A3
  • Go straight, turn left and crossing the road. 
  • Turn right and walk along the road. Mosque will be on your left.

Angin sisa taifun masih berasa. Kita langsung berlarian menuju Mesjid untuk berlindung dan tentunya menunaikan sholat. 




Berhubung Maghrib akan segera menjelang, jadi sekalian gue menunggu adzan di dalam Mesjid ini. Sungguh campur aduk rasanya bisa mendengar adzan di negara yang mayoritas Buddhist dan Shinto ini. 



Tadinya gue pikir kawasan ini seperti halnya Itaewon Korea dimana banyak yang menjual makanan halal di sekitaran Mesjid. Namun, ternyata tidak sesuai ekspektasi. Untunglah masih ada onigiri untuk mengganjal perut sementara. 

SHUN OGURIIIIII serenade onion head
#eh
ONIGIRIIIIIIIIIIIIIIII~~ SUKI DESU <333 serenade onion head

Emang penyelamat banget lah Si Onigiri ini.
Walaupun di Jepang gagal ketemu Babang Shun Oguri, at least kenalan sama Onigiri. shy onion head

DESTINATION: SHIBUYA CROSSING ROAD


HOW TO GET THERE:
  • Take Subway (Ginza / Fukutoshin / Hanzomon Line) to Shibuya Station exit 6-8 
Padahal baru pukul 5 sore tapi udah gelap banget. Kita langsung cus ke tempat paling rame seantero Tokyo, Shibuya.
WOOOOOOOOOOOOWWWW. GA CUMA RAME TAPI JUGA KAYAK NINJA.
"SYUUUUUNG~~~ SYUUUUUNG~"
Waaaaaah. Gerakan orang-orang Jepang yang super cepat kalau berjalan membuat mereka seperti ninja di mata gue. 

Gue yang tadinya pengen selfie sambil nyebrang di Shibuya pun akhirnya membatalkan niat. Bisa-bisa ntar bukannya selfie cantik tapi malah selfie tewas karna keinjek. 
Tapi gue ga sedih kok karna berhasil mendapatkan foto yang selama ini cuma bisa dilihat di google. 



Tiap sudut di Jepang bener-bener minta di foto banget deh.

DESTINATION: HALAL MAMO KEBAB SHIBUYA

HOW TO GET THERE:
  • Take Subway (Ginza / Fukutoshin / Hanzomon Line) to Shibuya Station exit 6-8
  • Crossing the road towards Shibuya 109 
  • Turn right in front of BIC Camera then turn left
  • Walk towards Mc Donald (McD)
  • MAMO Kebab is right in front of McD
Malam semakin larut, cacing di perut yang cuma berbekal Onigiri pun juga mulai demo. Kali ini kita beneran mau makan yang agak nikmat dan berkelas. Tapi melihat sepanjang jalan ga ada yang bener-bener bersertifikat halal, jadilah kita mampir di Mamo kebab. Ini adalah hasil googling makanan halal di Shibuya. 

Sempat bingung sih nyari Kebab ini. Kita kebetulan berdiri di depan McD. Kalau seandainya ga nemu, yaudah kita beli McD aja. Kentang dan Hot Tea cukup aman dikonsumsi walaupun di sana ada menu Bacon. Kita nanya sana-sini dan ternyataaaaaa Mamo Kebab tepat berada di depan tempat kita berdiri. HA.HA.HA
Mba-mba yang ditanyain sampai ngakak bareng kita.  

Waaaaw. Walau di pojokan, melihat antriannya sepertinya tempat ini cukup terkenal di kalangan anak muda. Kita pun ikut dalam antrian tersebut.






Setelah berhasil memesan Kebab, sekarang bingung dimana makannya. Di luar dingiiiiin banget dan tangan serta jari-jari sudah mati rasa. Kita bener-bener sangat butuh tempat untuk menghangatkan diri. Kita pun memutuskan untuk masuk ke McD. Bermodalkan pesan Hot Tea seharga 250 JPY, kita bisa makan dan duduk dengan tenang di dalam McD.

Alhamdulillaaaaaaaaah. Nikmatnya luar biasa. Seharian tadi yang cuma disuguhi Onigiri, sekarang naik level dikit jadi kebab. Kebabnya tergolong mahal sih 700 JPY hiks. Tapi untunglah kebabnya lumayan gede jadi bikin perut kenyang.

Ona sudah mulai tumbang karna kurang enak badan dan cuaca yang makin dingin. Dia sudah tidak sanggup untuk ikut gue melanjutkan perjalanan. Akhirnya setelah berunding, Ona pun menunggu di McD sementara gue melajutkan penjelajahan mengitari Tokyo dan ke destinasi yang HARUS WAJIB DIKUNJUNGI yaitu Tokyo Tower.

Gue sebenernya ga enak juga sih ninggalin temen. Tapi di sisi lain, gue juga ga mau menyesal karna ga ke Tokyo Tower padahal udah jauh-jauh ke sini. Untunglah ada jalan keluar, Ona bersedia menunggu sembari mengisi perut sekalian melepas lelah. Dan gue pun akan kembali menjemput Ona di McD untuk lanjut ke Terminal Willer Bus di Shinjuku.

DESTINATION: TOKYO TOWER


HOW TO GET THERE:
  • Take Subway (Oedo Line) to Akabanebashi Station
  • Take Akabanebashi exit
  • Crossing the road and go straight towards gas station
  • Then walk along the street until you find Tokyo Tower
Dengan semangat 45 menerjang dingin di bawah 10 derajat yang sukses bikin jari mati rasa serta melewati lautan manusia di Shibuya, gue bergerak menuju Shibuya Station. 
Saat itu jalanan benar-benar dipenuhi oleh orang-orang yang akan mengadakan Halloween Party. Mereka juga sempat bikin gue ternganga melihat pakaian yang mereka pakai. Mulai dari berpakaian cosplay cosplay aneh sampai nyaris bisa dibilang ga pake baju. 
OMG yang ada dipikiran gue saat itu hanyalah:

"Gilaaaa~ Ga dingin apa ya?"
Setelah beberapa menit, akhirnya lautan manusia itu terlewati juga. Gue langsung naik kereta menuju Akabanebashi Station. 
Dalam 30 menit, gue sampai di Tokyo Tower. 

Kyaaaaaaaaa Mamaaaaaa~
I AM STANDING RIGHT IN FRONT OF TOKYO TOWEEEEEEEER





Yeaaay Unlocked.

Puas dengan kemegahan Tokyo Tower, gue langsung balik ke Shibuya menjemput Ona. Kasian kalau terlalu lama menunggu.

Gue sempet bingung gimana cara menuju McD. Untunglah gue inget patokannya jalan ke arah Shibuya 109. Fiuuuuuuh




Sebenernya kalau terpisah dan nyasar pun ga usah khawatir karna di Jepang bertebaran wifi gratis.
Tipsnya bisa kalian baca di sini:
(TIPS UNTUK MENDAPATKAN WIFI GRATIS DI JEPANG)
relax1 onion head 


DESTINATION: SHINJUKU WILLER BUS STATION


HOW TO GET THERE:
  • Take Subway (JR Yamanote Loop Line) to Shinjuku Station
  • Take South exit 
  • Turn down and you will find Shinjuku Tourist Information on your right.
  • From here, take escalator in front of Locker, and go to 4th Floor 

Setelah bertemu dengan Ona, kita langsung menuju Shinjuku Station. Sekali lagi harus melewati lautan manusia yang semakin malam semakin ramai. 

Untuk ke Shinjuku Station, sebenarnya bisa dengan subway yang artinya juga di-cover oleh Tokyo Metro Pass. Namun, karena sudah lelah dan ingin cepet, kita naik JR Yamanote Loop Line yang tidak perlu transit ke Shinjuku. Kita menggunakan Pasmo untuk menaiki kereta di JR Yamanote Loop Line ini.

Sebelum check in Willer Bus, tentunya kita ambil barang di loker terlebih dahulu.



Ubah ke English Version

Pilih menu yang diinginkan. KIri untuk masukin barang, kanan untuk mengambil barang

Setelah barang dimasukkan, kunci loker dengan menggeser tombol ke bawah

Pilih posisi loker tempat barang disimpan

Pilih cara bayar

Bisa tap pakai Pasmo/Suica/Icoca

Atau cash dengan memasukkan koin

Jika pembayaran menggunakan uang kertas

Pilih untuk mengambil barang dari loker

Pilih sesuai dengan pembayaran yang telah dilakukan

Kalau menggunakan IC Card, tap IC nya di sini

Loker akan terbuka jika password cocok









Setelah itu kita lanjut ke terminal Willer Bus. 


Untunglah di sini ada Family Mart, jadi bisa beli Onigiri sama minuman dulu. Hihihihi serenade onion head 


Baruah sehabis jajan benar-benar menuju Bus. Dikarenakan terminalnya bagus dan memiliki banyak gate, jadi gue pun bertanya ke petugas. Dengan super ramah dia pun memberitahukan kalau Bus gue yang menuju Kyoto ada di gate C9.






Kita pun menunggu di depan gate C9 sambil ditemani Onigiri tercinta. 10 menit sebelum berangkat, penumpang pun disuruh masuk ke dalam bus. Sebelum masuk, kita harus memperlihatkan bukti pembelian tiket ke Pak Sopirnya. Yaps, kita udah beli tiket online dari Jakarta. Berkat beli jauh-jauh hari, harga yang didapatkan adalah harga promo yaitu sekitar 500 ribu rupiah. Padahal normalnya sekitar 6000an JPY atau 700-800 ribu untuk tipe Relax Seat rute Tokyo-Kyoto.

Bus ini pun juga dilengkapi dengan fasilitas bagasi. Bagi yang naro bagasi, bisa ditaro di bagasi busnya. Salut sama orang Jepang. Even bagasi aja tertata apik sesuai dengan tujuan kita. Karna gue turun di Gion Shijo, jadi tas gue ditaro di bagian "Gion Shijo". 

TERBAIQUE pretty onion head 





Willer Bus dengan tipe Relax Seat


Tepat pukul 23:00 teng, bus pun berangkat meninggalkan Shinjuku.
Kita pun seusai colok gadget sana sini, tak lama kemudian pun terlelap. Bangun-bangun udah di KYOTO.

UNTUK PANDUAN CARA BOOKING WILLER BUS DAN REVIEW, bisa klik di SINI

Tetap ikutin petualangan gue ya~
Masih banyak cerita ajaib lainnya.
shy onion head

Previous story: Day 3: Taipei~ I'm in Love, 520 (Wo Ai Ni)
Next story: Day 5: Strolling Around Kyoto - Osaka

Cheers,

cute2 onion head
Muthia 

About Muthia Prima

Muthia's here. Conquering the world is one of my greatest dream. That's why I decided to create this (travel) blog to share my fantastic experiences. I would be happy if my post useful for all of you who share the same dream with me; explore and travel around the world :D Anw, Thanks for coming here. ^_^ "Don't call it a dream. Call it a plan!" -Cheers- IG: @cimuuuuut FB: Muthia Prima

No comments:

Post a Comment